Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Bertenaga, Rupiah Dibuka Tergelincir Menuju Level Rp15.220

Rupiah dibuka melemah 0,09% ke level Rp15.220 per dolar AS pada Rabu (2/10/2024).
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah menuju posisi Rp15.220 pada perdagangan Rabu (2/10/2024). Pelemahan rupiah diikuti mayoritas mata uang Asia lainnya, sedangkan greenback dibuka bertenaga. 

Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka melemah 14 poin atau 0,09% ke level Rp15.220 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS mengalami kenaikan 0,01% ke posisi 101,20.

Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas dibuka melemah. Yen Jepang dan yuan China, misalnya, masing-masing menurun 0,26% dan 0,11%. Di samping itu, ringgit Malaysia melemah 0,19%, rupee India turun 0,02%, dan peso Filipina melemah 0,02%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan mata uang rupiah bakal bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah pada rentang Rp15.130 – Rp15.240 per dolar AS pada perdagangan hari ini. 

Dia menyampaikan bahwa dalam perkembangan terkini, bank sentral AS The Fed kemungkinan tetap mempertahankan pemotongan suku bunga seperempat poin dalam pertemuan ke depan.

“Para pedagang tetap yakin The Fed akan memangkas lagi pada pertemuan penetapan kebijakan berikutnya pada November, tetapi memangkas ekspektasi untuk pengurangan 50 bps menjadi 35,4% dari 53,3%,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/10/2024).

Dari dalam negeri, tingkat inflasi Indonesia pada September 2024 mencapai 1,84 % secara tahunan (year on year/YoY). Namun, terjadi deflasi 0,12% secara bulanan (MtM) yang menyebabkan Indonesia mengalami deflasi lima bulan beruntun.

Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan minuman dan tembakau, dengan deflasi sebesar 0,59% dan memberikan andil deflasi 0,17%.

Sementara itu, terdapat komoditas dengan andil inflasi antara lain komponen ikan segar dan kopi bubuk, dengan andil masing-masing 0,02%. Komponen penyumbang inflasi lainnya adalah biaya kuliah akademi perguruan tinggi, juga sigaret kretek mesin.

“Sebelumnya, proyeksi para analis memperkirakan bahwa secara tahunan inflasi di Indonesia akan mereda. Dari 29 ekonom, nilai tengah proyeksi inflasi September 2024 adalah 2,00% YoY, turun dari posisi Agustus 2024 dengan inflasi 2,12% YoY,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper