Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Level Rp15.196,5 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis pada perdagangan hari ini, Selasa (24/9/2024) ke level Rp15.196,5 per dolar AS.
Ilustrasi Rupiah. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan rencana implementasi redenominasi rupiah. JIBI/Bisnis.com
Ilustrasi Rupiah. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan rencana implementasi redenominasi rupiah. JIBI/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis pada perdagangan hari ini, Selasa (24/9/2024) ke level Rp15.196,5 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,06% atau 9 poin ke level Rp15.196,5. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik 0,09% ke level 100,94.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami penguatan. Yen Jepang, misalnya, menguat 0,01%, dolar Taiwan menguat 0,07%, dan won Korea Selatan menguat 0,04%. 

Sementara, sejumlah mata uang Asia lainnya mengalami pelemahan. Dolar Hong Kong misalnya melemah 0,04%, serta dolar Singapura melemah 0,02% terhadap dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pada perdagangan hari ini, Selasa (24/9/2024) rupiah fluktuatif tetapi berpotensi ditutup melemah di rentang Rp15.200 - Rp15.280 per dolar AS.

Rupiah bergerak dipengaruhi sejumlah sentimen. Dari luar negeri, The Fed memangkas suku bunga secara tajam pekan lalu dan mengumumkan dimulainya siklus pelonggaran. 

Isyarat lebih lanjut tentang The Fed akan dirilis pekan ini, dengan serangkaian pejabat, terutama Ketua Jerome Powell yang akan berbicara pada beberapa hari mendatang. Pengukur inflasi pilihan The Fed, data indeks harga PCE juga akan dirilis pada pekan ini.

Dari dalam negeri, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pengetatan bahan bakar minyak (BBM) subsidi dilakukan sebagai upaya agar lebih tepat sasaran.

Pemerintah juga saat ini masih membahas terkait aturan pengetatan tersebut agar lebih tepat sasaran, dan mencerminkan keadilan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper