Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 7.684,09 hijau pada perdagangan hari ini, Senin (23/9/2024), terbebani pelemahan saham BREN milik Prajogo Pangestu hingga PANI milik Aguan.
Berdasarkan data RTI Infokom pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat pada posisi 7.743,27. Akan tetapi, IHSG bergerak ke zona merah sesaat setelah pembukaan dan turun 0,76% atau 58,90 poin ke level 7.684,09.
Tercatat, 212 saham menguat, 94 saham melemah, dan 237 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.827 triliun.
Saham milik Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menjadi salah satu saham dengan penurunan terdalam yakni 19,83%. Saham BREN yang akan dikeluarkan dari indeks FTSE ini turun ke level 7.075 pagi ini.
Saham lain yang juga melemah pagi ini adalah saham milik Sugianto Kusum atau Aguan, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI). Saham PANI turun 1,24% ke level Rp9.975 per saham.
Di sisi lain, saham-saham berkapitalisasi pasar besar lainnya seperti BBCA naik 0,23% ke level Rp10.800 per saham, saham BRPT naik 0,94% ke level Rp1.075, dan saham ADRO naik 0,81% ke level Rp3.720 per saham.
Baca Juga
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan di awal pekan, pasar disibukkan dengan data indeks sektor manufaktur September 2024 di Eropa dan AS.
Kondisi sektor manufaktur di Eropa diperkirakan cenderung stagnan dibanding bulan sebelumnya, sementara di AS diperkirakan membaik di September 2024.
Masih dari eksternal, pasar juga akan mencermati pidato dari sejumlah petinggi ECB dan the Fed, termasuk Jerome Powell (26/9/2024) setelah pemangkasan suku bunga acuan terakhir pada pekan ini.
Sementara itu, data ekonomi domestik di pekan terakhir September 2024 relatif minim. Dengan demikian, pasar kemungkinan masih akan fokus pada sentimen pemangkasan suku bunga BI yang juga di luar ekspektasi pasar.
Minimnya data ekonomi domestik di atas, kemungkinan dimanfaatkan pasar sebagai validasi profit taking lanjutan di pekan ini. Pullback yang terjadi merupakan kondisi normal mengingat indikasi overbought dan tercapainya target flag di 7.700.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.