Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (11/9/2024) diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat di rentang Rp15.400—Rp15.500, setelah berhasil parkir di zona hijau pada perdagangan sesi kemarin.
Pada perdagangan Selasa (10/9), rupiah menguat tipis 0,01% atau 1 poin ke posisi Rp15.455 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau menguat 0,08% ke posisi 101,602.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan antisipasi pemotongan suku bunga AS membantu membatasi kerugian secara keseluruhan, sementara juga membendung kenaikan dolar. Namun dolar AS mendapat beberapa tawaran beli pada pekan ini, di tengah posisi sebelum pembacaan inflasi, Rabu ini.
Menurutnya, fokus pekan ini adalah pada data inflasi indeks harga konsumen, yang akan dirilis, untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang ekonomi AS.
Adapun tanda-tanda meredanya inflasi kemungkinan akan memacu peningkatan taruhan pada suku bunga yang lebih rendah dalam beberapa bulan mendatang.
Pembacaan inflasi ini muncul hanya sepekan sebelum pertemuan Federal Reserve, di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Baca Juga
Ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September, kata Ibrahim, juga menjadi pendorong utama melemahnya dolar AS baru-baru ini, mengingat pemangkasan tersebut kemungkinan akan memicu siklus pelonggaran oleh Fed.
"Neraca perdagangan China secara tidak terduga tumbuh pada Agustus karena menguatnya ekspor negara Tirai Bambu tersebut. Namun, impor yang lamban mengimbangi kegembiraan atas tren ini, mengingat hal itu menandakan permintaan yang lesu dari China," kata Ibrahim dalam riset harian, Selasa (10/9/2024).
Dia melaporkan bahwa impor China secara keseluruhan menyusut 12,3% tahun-ke-tahun pada Agustus, meskipun masih dalam wilayah positif selama 8 bulan pertama tahun ini.
Data impor yang lemah muncul setelah serangkaian pembacaan yang lemah pada ekonomi China selama sepekan terakhir, yang menimbulkan kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan di negara pengimpor komoditas terbesar di dunia.
Data tersebut, ditambah dengan pergerakan risk-off yang lebih luas di pasar global, menyebabkan komoditas mengalami penurunan tajam selama sepekan terakhir.
Dengan sentimen-sentimen tersebut di atas, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah pada perdagangan hari ini, Rabu (11/9) akan bergerak fluktuatif namun akan ditutup menguat direntang Rp15.400-Rp15.500.
Rupiah menguat 57,50 poin atau 0,37% ke level Rp15.397 per dolar AS pukul 12.40 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,34% ke level 101,29.
Pukul 10.58 WIB, rupiah menguat 45 poin atau 0,29% ke level Rp15.410 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,20% ke level 101,43.
Rupiah menguat 20 poin atau 0,13% ke level Rp15.435 per dolar AS pada pukul 09.07 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS justru melemah 0,13% ke level 101,49.