Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors (UNTR) Bicara Serapan Capex Tahun Ini, Mayoritas Untuk Topang PAMA

United Tractors (UNTR) telah menghabiskan caapex US$400 juta sepanjang tahun ini, dari alokasi US$1 miliar untuk keseluruhan 2024.
Direktur PT United Tractors Tbk. Edhie Sarwono (dari kiri), Direktur Loudy Irwanto Ellias, Direktur Idot Supriadi, Presiden Direktur Frans Kesuma, Presiden Direktur PT Komatsu Marketing & Support Indonesia Kouji Yanagi, dan Direktur PT United Tractors Tbk. Widjaja Kartika berfoto di dekat produk excavator terbaru di Jakarta, Rabu (13/9/2023).  Bisnis/Himawan L Nugraha
Direktur PT United Tractors Tbk. Edhie Sarwono (dari kiri), Direktur Loudy Irwanto Ellias, Direktur Idot Supriadi, Presiden Direktur Frans Kesuma, Presiden Direktur PT Komatsu Marketing & Support Indonesia Kouji Yanagi, dan Direktur PT United Tractors Tbk. Widjaja Kartika berfoto di dekat produk excavator terbaru di Jakarta, Rabu (13/9/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) telah menghabiskan belanja modal sekitar US$400 juta atau 40% dari alokasi capital expenditure (Capex) sebesar US$1 miliar yang disiapkan tahun ini.

Direktur UNTR Iwan Hadiantoro mengatakan sebagian besar alokasi belanja itu diarahkan untuk kegiatan kontraktor tambang, yang dikerjakan PT Pamapersada Nusantara (PAMA).

“Mereka kan rutin melakukan investasi alat berat baru untuk menunjang usaha, mereka akan spending US$750 juta sampai dengan US$800 juta tahun ini,” kata Iwan saat public expose daring, Jumat (30/8/2024). 

Selanjutnya, Iwan menambahkan, alokasi belanja juga akan disalurkan untuk kegiatan tambang batu bara, emas dan nikel. Rencanannya sampai akhir tahun nanti, belanja modal untuk kegiatan tambang mencapai US$150 juta. 

“Sisanya US$50 juta dolar kita habiskan di bisnis construction machinery,” tuturnya. 

UNTR mencatatkan laba bersih yang melemah 15% menjadi Rp9,53 triliun sepanjang paruh pertama 2024. 

Berdasarkan laporan keuangannya, UNTR tercatat membukukan pendapatan bersih sebesar Rp64,5 triliun. Pendapatan ini turun 6% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp68,6 triliun. 

Manajemen UNTR menuturkan penurunan pendapatan ini disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara. 

Penghasilan bersih UNTR dikontribusi oleh kontraktor penambangan sebesar Rp27,93 triliun, mesin konstruksi sebesar Rp15,6 triliun, dan pertambangan batu bara sebesar Rp15,46 triliun.

Lalu pertambangan emas dan mineral lainnya sebesar Rp4,37 triliun, dan pendapatan dari industri konstruksi sebesar Rp1,1 triliun. 

Manajemen UNTR juga menjelaskan penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs menyebabkan penurunan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih UNTR sebesar 15% menjadi Rp9,5 triliun dari Rp11,2 triliun pada periode yang sama tahun 2023. 

Sementara itu, beban pokok pendapatan UNTR tercatat turun 4,68% di semester I/2024 menjadi Rp47,6 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp49,9 triliun secara tahunan atau year on year. 

-----

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper