Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bocoran Dividen 2024 Emiten Grup Astra United Tractors (UNTR)

Emiten Grup Astra United Tractors (UNTR) berkomitmen untuk tetap membagikan dividen yang proporsional kepada investor untuk tahun buku 2024.
Alat berat Komatsu yang dipasarkan PT United Tractors Tbk. (UNTR) di area pertambangan./Bisnis
Alat berat Komatsu yang dipasarkan PT United Tractors Tbk. (UNTR) di area pertambangan./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) memastikan bakal membagikan dividen interim dan dividen final untuk tahun buku 2024 dengan dividend payout ratio (DPR) sekitar 40%. 

Direktur United Tractors Vilihati Surya menegaskan perseroan berkomitmen untuk tetap membagikan dividen yang proporsional kepada investor untuk tahun ini. 

Kendati, hitung-hitungan ihwal rasio bakal tetap disesuaikan dengan kebutuhan belanja modal serta investasi pengembangan mendatang. 

“Tahun ini kami dividen yang akan kami bagikan sekitar 40% payout ratio sesuai dengan dividen-dividen yang telah kita bagikan di tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya saat konferensi pers, Jumat (30/8/2024). 

Seperti diketahui, UNTR membagikan dividen dengan total Rp2.270 per saham untuk tahun buku 2023.

Sebelumnya, dividen interim telah ditebar sebesar Rp701 per saham pada Oktober 2023. Sisa dividen final sebesar Rp1.569 per saham atau total Rp5,7 triliun dibayarkan UNTR pada Mei 2024. 

Dengan jumlah dividen tersebut, maka keseluruhan dividen UNTR mencapai Rp8,2 triliun, dengan dividen payout ratio sebesar 39,8% untuk tahun buku 2023. Jumlah ini turun dibandingkan tahun buku 2022 yang sebesar Rp7.003 per saham dengan DPR sebesar 121%. 

Sementara itu, UNTR mencatatkan laba bersih yang turun 15% secara tahunan menjadi Rp9,53 triliun pada semester I/2024.

Berdasarkan laporan keuangannya, UNTR tercatat membukukan pendapatan bersih sebesar Rp64,5 triliun. Pendapatan ini turun 6% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp68,6 triliun. 

Manajemen UNTR menuturkan penurunan pendapatan ini disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara. 

Penghasilan bersih UNTR dikontribusi oleh kontraktor penambangan sebesar Rp27,93 triliun, mesin konstruksi sebesar Rp15,6 triliun, dan pertambangan batu bara sebesar Rp15,46 triliun.

Lalu pertambangan emas dan mineral lainnya sebesar Rp4,37 triliun, dan pendapatan dari industri konstruksi sebesar Rp1,1 triliun. 

Manajemen UNTR juga menjelaskan penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs menyebabkan penurunan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih UNTR sebesar 15% menjadi Rp9,5 triliun dari Rp11,2 triliun pada periode yang sama tahun 2023. 

Sementara itu, beban pokok pendapatan UNTR tercatat turun 4,68% di semester I/2024 menjadi Rp47,6 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp49,9 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper