Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Bertenaga, Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp15.525

Rupiah dibuka melemah 30 poin atau 0,19% menuju level Rp15.525 per dolar AS.
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah dan menyentuh level Rp15.525 pada Rabu (28/8/2024). Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah greenback yang mengalami penguatan.

Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 30 poin atau 0,19% menuju level Rp15.525 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS meningkat 0,12% ke posisi 100,67.

Sementara itu, mayoritas mata uang lain di Asia dibuka melemah. Won Korea mengalami pelemahan 0,40, %, yuan China sebesar 0,07%, dan yen Jepang turun 0,27%. Adapun baht Thailand dan rupee India masing-masing melemah 0,17% dan 0,03%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan sentimen yang membayangi pergerakan rupiah hari ini adalah Bank Indonesia (BI) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun depan berkisar 4,7%-5,5%. 

“Angka ini tidak beranjak jauh dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua 2024 yakni sebesar 5,05% secara tahunan [YoY]," kata Ibrahim dalam riset, Selasa (27/8/2024). 

Menurutnya, guna untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi, pemerintah perlu meningkatkan konsumsi rumah tangga. Hal ini disebabkan telah berakhirnya faktor musiman, seperti hari besar keagamaan nasional (HBKN) dan dampak Pemilu pada semester I/2024.

Selain itu, Proyek Strategis Nasional (PSN) dapat meningkatkan investasi, khususnya investasi swasta. Kenaikan stimulus fiskal dari 2,3% menjadi 2,7% dari PDB diharapkan juga dapat secara efektif memberikan dampak pengganda terhadap perekonomian. 

Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini ditopang kuatnya permintaan domestik dan meningkatnya kinerja ekspor. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga sebagai kontributor utama tumbuh sebesar 4,93% secara tahunan didorong periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah yang lebih panjang. 

Kemudian, pemerintah juga berusaha menjaga daya beli masyarakat dengan mengendalikan inflasi, menaikkan gaji ASN, memberikan gaji ke-13 dengan tunjangan kinerja 100%, serta menciptakan lapangan kerja baru yang lebih besar di awal 2024 sebesar 3,55 juta. 

“Sementara, konsumsi pemerintah tumbuh positif sebesar 1,42% terutama didukung oleh penyerapan belanja modal dan belanja barang, masing-masing sebesar 39,5% dan 6,1%,” ucapnya. 

Seiring dengan hal tersebut, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah pada hari ini akan bergerak fluktuatif tetapi berpotensi ditutup menguat di rentang Rp15.420-Rp15.520 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper