Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Makin Perkasa Tembus Rp15.331, Saham-Saham Sektor Ini Bisa Kecipratan Cuan

Analis menilai saham sektor konsumer, perbankan hingga farmasi bisa terciprat cuan dari menguatnya nilai tukar rupiah yang hari ini (26/8) tembus Rp15.331.
Analis menilai saham sektor konsumer, perbankan hingga farmasi bisa terciprat cuan dari menguatnya nilai tukar rupiah yang hari ini (26/8) tembus Rp15.331. Bisnis/Himawan L Nugraha
Analis menilai saham sektor konsumer, perbankan hingga farmasi bisa terciprat cuan dari menguatnya nilai tukar rupiah yang hari ini (26/8) tembus Rp15.331. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melanjutkan tren penguatannya pada awal pekan ini, Senin (26/8/2024). Kuatnya mata uang Garuda dinilai menjadi sentimen positif bagi emiten-emiten di sektor konsumer, perbankan hingga farmasi. 

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.20 WIB, rupiah menguat 1,04% atau 160,5 poin ke level Rp15.331. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,08% ke level 100,63.

Bersamaan dengan rupiah, beberapa mata uang kawasan Asia pun dibuka menguat. Yen Jepang misalnya menguat 0,42%, dolar Hong Kong menguat 0,02%, dan dolar Taiwan menguat 0,48%.

Mata uang lainnya yang dibuka menguat adalah won Korea Selatan 0,41%, India rupee 0,06%, dan baht Thailand 0,04%.

Dalam risetnya, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully A. Wisnubroto dan Andreas K. Saragih mengungkap nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan turun ke bawah level 15.500 untuk pertama kalinya sejak Januari tahun ini, pada Selasa (20/8/2024).

Mirae menyebut faktor yang membuat rupiah terus menguat antara lain adalah karena aliran modal asing yang menguat sejak Juli dengan total Rp14,4 triliun (US$1,9 miliar) per 20 Agustus 2024. Menurutnya, arus masuk yang kuat baik di pasar saham Indonesia maupun obligasi pemerintah juga mendukung tren apresiasi rupiah. 

Selain itu, pihaknya menyatakan bahwa perekonomian dalam negeri tetap kuat pada semester I/2024, disertai dengan stabilnya inflasi. Ditambah lagi, PDB Indonesia juga secara konsisten tumbuh di atas 5% selama tiga kuartal terakhir.

Kondisi tersebut dinilai Mirae Asset Sekuritas menopang kinerja perusahaan-perusahaan selama semester I/2024 sesuai dengan ekspektasi. 

Rully dan Andreas mengatakan faktor-faktor tersebut berpeluang membuka pemulihan konsumsi yang didorong oleh peningkatan daya beli. Proyeksi tersebut perlu diantisipasi sebagai katalis pendorong pasar ekuitas pada semester II/2024. 

"Kami memperkirakan penurunan suku bunga di masa depan akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya dalam riset.

Mirae Asset Sekuritas juga mengantisipasi kinerja positif di sektor perbankan, sektor konsumen, farmasi, industri, dan telekomunikasi pada semester II/2024.

"Kami telah melakukan penyesuaian pada portofolio kami, menggantikan CPIN dengan ICBP, karena kami memperkirakan kontraksi harga DOC [day old chick] dan broiler akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini," tulisnya. 

Mirae Asset Sekuritas memperkirakan beberapa faktor akan memberikan dampak positif pada pada semester II/2024, seperti sektor-sektor perbankan (BMRI, BBRI, dan BBCA), konsumen non-siklikal (ICBP dan MYOR), konsumen siklikal (ACES dan MAPI), farmasi (SIDO), industri (ASII), dan telekomunikasi (TLKM).

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper