Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mata Uang Asia Perkasa, Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp15.492 Per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (26/8/2024), ke level Rp15.492 per dolar AS.
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (26/8/2024) ke level Rp15.492 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,69% atau 108 poin ke level Rp15.492. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,1% ke level 100,61.

Bersamaan dengan rupiah, beberapa mata uang kawasan Asia pun dibuka menguat. Yen Jepang misalnya menguat 0,42%, dolar Hong Kong menguat 0,02%, dan dolar Taiwan menguat 0,48%.

Mata uang lainnya yang dibuka menguat adalah won Korea Selatan 0,41%, India rupee 0,06%, dan baht Thailand 0,04%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa pada perdagangan akhir pekan lalu, mata uang rupiah ditutup menguat 108 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 25 poin dilevel Rp15.492 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.600.

Adapun, pada perdagangan hari ini, Senin (26/8/2024), mata uang rupiah bergerak fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.400 - Rp.15.520 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi fluktuasi rupiah. Dari luar negeri, ekspektasi penurunan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed menguat.

Dari dalam negeri, kondisi politik memanas jelang pendaftaran Pilkada 2024. Selain itu, pemerintahan Prabowo Subianto pada 2025 direncanakan akan melakukan pembayaran bunga utang sebesar Rp552,85 triliun. 

Adapun hal tersebut tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Angka itu naik 10,8% dari outlook pembayaran bunga utang pada tahun anggaran 2024 senilai Rp499,0 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper