Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp15.446/Dolar AS Jelang RDG BI

Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.446 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (21/8/2024).
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.446 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (21/8/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada perdagangan dengan turun 0,07% atau 10,5 poin ke posisi Rp15.446 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau melemah 0,01% ke posisi 101,292.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Baht Thailand menguat 0,19%, peso Filipina menguat 0,24%, dolar Taiwan menguat 0,11%, rupee India menguat 0,10%, dan ringgit Malaysia menguat 0,13%.

Sementara, nilai mata uang yang melemah, di antaranya yen Jepang melemah 0,10%, won Korea melemah 0,22%, yuan China melemah 0,04%, dolar Hong Kong melemah 0,04%, dan dolar Singapura melemah sebesar 0,03%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi telah memprediksi untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi tetap ditutup menguat direntang Rp15.350-Rp15.450.

Pada perdagangan kemarin (20/8/2024) mata uang rupiah ditutup menguat tajam 114,5 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 130 poin dilevel Rp15.435,5 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.550. 

Dia mengatakan bahwa Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada pekan ini. Salah satu yang paling ditunggu pasar adalah pernyataan BI mengenai kebijakan ke depan.

Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sudah mengisyaratkan pemangkasan pada September dan BI diperkirakan akan mengikutinya.

BI sendiri sudah mengerek suku bunga sebesar 275 bps dari 3,5% pada Agustus 2022 menjadi 6,25% saat ini.

Pemangkasan suku bunga diharapkan bisa mendongrak kredit dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. BI juga akan memutuskan suku bunga acuan atau BI Rate periode Agustus 2024.

Sementara itu, sejak kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tidak jauh-jauh dari level 5%.

Kendati demikian, dalam pidato kenegaraannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang masih berada di level 5% merupakan hal yang patut disyukuri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper