Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka melemah di tengah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin (19/8/2024). Meski indeks terkoreksi, saham ANTM hingga SMGR terpantau masih menguat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini dibuka menurun 0,17% atau 0,98 poin menuju level 581,32. Tercatat 12 saham meningkat, 11 terkoreksi, dan 4 saham stagnan.
Saham yang naik, antara lain PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sebesar 2,40% ke Rp1.495, saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) naik 1,49% ke Rp2.720, dan saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) menguat 0,99% menuju Rp4.090.
Adapun saham yang melemah adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebesar 1,01% ke Rp2.930, lalu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) melemah 0,70% ke Rp2.830, dan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) turun 0,69% ke Rp1.440.
Di sisi lain, IHSG dibuka menguat 0,09% atau 6,80 poin menuju 7.438,89. Indeks komposit menguat setelah pembukaan dan bergerak di rentang 7.428,74 hingga 7.441,18 pada awal sesi.
Tim Riset Mirae Asset Sekuritas menjelaskan IHSG ditutup menguat ke 7.432 atau naik 0.30% pada perdagangan Jumat (16/8/2024). Seluruh sektor mengalami penguatan dengan transportasi dan perindustrian mencetak kenaikan terbanyak yakni 1,81% dan 0,88%.
Baca Juga
Investor asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp767 miliar dengan saham net buy terbesar di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).
Pemerintah menargetkan penerimaan negara dalam RAPBN 2025 sebesar Rp2.996,9 triliun atau naik 6,4% dari 2024. RAPBN 2025, sebagai transisi pemerintahan baru, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 5,2%, inflasi 2,5%, dan belanja negara Rp3.613,1 triliun.
Di ranah global, pasar saham Amerika Serikat ditutup melemah. Indeks Dow Jones melemah 34.2 poin atau -0.08%, S&P 500 melemah sebesar 12.7 poin atau 0.23% dan Nasdaq mengalami penguatan juga sebesar 78.1 poin atau -0.41%.
Pembangunan rumah keluarga tunggal di AS turun tajam pada Juli akibat tingginya suku bunga hipotek dan harga rumah, membuat calon pembeli menunda pembelian. Data menunjukkan penurunan 14,1% secara tahunan menjadi 851.000 unit.
“IHSG kembali berpeluang menembus level tertinggi, dengan rentang perdagangan di level 7.401 hingga 7.460 pada perdagangan hari ini,” tulis Tim Riset Mirae Asset Sekuritas.
------------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.