Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Uji Level 7.470, BNI Sekuritas Beri Rekomendasi Saham

BNI Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi mencoba break resist kuat di level 7.470, cek rekomendasi saham hari ini.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – BNI Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencoba menguji resistance di level 7.470 pada perdagangan hari ini, Senin (19/8/2024).

Dalam riset Tim Analis BNI Sekuritas mencatat Wall Street menguat pada Jumat (16/8/2024) seiring dengan meredanya kekhawatiran resesi.

Indeks Dow Jones naik 0,24% menjadi 40.659,76. Indeks S&P 500 meningkat 0,2%, menjadi 5.554,25. Nasdaq Composite menguat 0,21% menjadi 17.631,72.

Laporan yang dirilis University of Michigan menunjukkan sentimen konsumen mengalami peningkatan melampaui ekspektasi pada Agustus. Pimpinan bank sentral global akan melakukan simposium di Jackson Hole, Wyoming, pekan depan, dengan ketua The Fed Jerome Powell akan memberikan keynote speech.

Di sisi lain, Instrumen FedWatch CME Group menunjukkan para pelaku pasar meyakini kemungkinan terjadinya pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps mencapai 74,5% pada September, sedangkan kemungkinan pemangkasan suku bunga 50 bps mencapai 25,5%.

Sementara itu, pasar Asia Pasifik naik pada Jumat (16/8/2024), kenaikan tersebut menyusul penguatan indeks di Wall Street Kamis lalu, setelah data ekonomi terbaru meredakan kekhawatiran resesi di AS.

Penjualan ritel meningkat sebesar 1% pada Juli 2024, melampaui estimasi Dow Jones sebesar 0,3%. Trader di Asia akan menganalisis data ekspor dari Singapura.

Data PDB kuartal II/2024 Taiwan dan Hong Kong akan rilis Jumat. Nikkei 225 Jepang melonjak 3,64%, memimpin kenaikan di Asia, dan Topix naik 2,99%. Kospi Korea Selatan kembali dari hari libur umum menguat 1,99%, dan Kosdaq naik 1,22%. S&P/ ASX 200 Australia naik 1,34%.

Adapun, perkembangan di dalam negeri, IHSG ditutup naik 0.3% kemarin, dan masih disertai dengan net buy asing sekitar Rp811 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), dan PT Astra International Tbk. (ASII).

"Hari ini IHSG berpotensi mencoba break resist kuat di 7.470 setelah diumumkan RAPBN 2025," tulis Head of Research Retail BNI Sekuritas Fanny Suherman.

BNI Sekuritas merekomendasikan pelaku pasar untuk mengamati saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB), PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) pada perdagangan hari ini.

Analisis Teknikal terhadap top picks BNI Sekuritas hari ini:

PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB)

Spec Buy dengan area beli di 230, cutloss jika break di bawah 224. Jika tidak break di bawah 230, potensi naik ke 240-246 short term. 

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS)

Buy on Weakness dengan area beli di 2.600, cutloss jika break di bawah 2.550. Jika tidak break di bawah 2.600, potensi naik ke 2.670-2.700 short term. 

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA)

Buy on Weakness area beli di 10.100, cutloss jika break di bawah 9.950. Jika tidak break di bawah 9.950, potensi naik ke 10.250-10.300 short term. 

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)

Spec Buy area beli di 7.075, cutloss jika break di bawah 7.000. Jika tidak break di bawah 7.000, potensi naik ke 7.150-7.250 short term. 

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)

Spec Buy area beli di 5.300, cutloss jika break di bawah 5.200. Jika tidak break di bawah 5.300, potensi naik ke 5.400-5.500 short term

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ)

Spec Buy area beli di 1.815, cutloss jika break di bawah 1.800. Jika tidak break di bawah 1.815, potensi naik ke 1.835-1.850 short term.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper