Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah ke Level 15.950 saat Dolar AS Perkasa

Rupiah dibuka melemah 25,50 poin atau 0,16% menuju level Rp15.950 per dolar AS.
Ilustrasi Rupiah. Rupiah dibuka melemah 25,50 poin atau 0,16% menuju level Rp15.950 per dolar AS, Snein (12/8/2024). JIBI/Bisnis.com
Ilustrasi Rupiah. Rupiah dibuka melemah 25,50 poin atau 0,16% menuju level Rp15.950 per dolar AS, Snein (12/8/2024). JIBI/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah dan menyentuh level Rp15.950 pada Senin (12/8/2024). Pelemahan rupiah terjadi di tengah greenback yang menguat. 

Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 25,50 poin atau 0,16% menuju level Rp15.950 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS meningkat 0,03% ke posisi 103,16.

Sementara itu, mayoritas mata uang lain di Asia dibuka melemah. Won Korea mengalami pelemahan 0,11%, yuan China sebesar 0,09%, dan yen Jepang turun 0,23%. Adapun peso Filipina dan ringgit Malaysia masing-masing melemah 0,06% dan 0,27. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp15.880 hingga Rp15.970 hari ini.

Menurutnya, terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi fluktuasi rupiah pada akhir pekan lalu. Dari sisi eksternal, data pasar tenaga kerja AS menunjukkan bahwa tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diharapkan pekan lalu. 

“Kondisi tersebut meredakan kekhawatiran akan resesi yang akan segera terjadi,” ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis, Jumat (9/8/2024). 

Fokus investor sekarang juga tertuju pada laporan inflasi harga konsumen AS per Juli yang akan dirilis pekan depan, serta komentar oleh Ketua Fed Jerome Powell pada Simposium Kebijakan Ekonomi Jackson Hole bank sentral pada 22-24 Agustus. 

Dari sisi internal, International Monetary Fund (IMF) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah gejolak eksternal dengan inflasi yang terjaga pada kisaran target yang ditetapkan, dan sektor keuangan yang resilien. 

IMF memproyeksikan kinerja ekonomi Indonesia akan tetap tinggi, yaitu sebesar 5% pada 2024 dan 5,1% pada 2025. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper