Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Gesit Saham BUMN: BRIS, TINS & PGAS Paling Moncer

Dari 20 saham IDX BUMN, hanya ada sembilan saham yang mencetak pertumbuhan. Tiga di antaranya terapresiasi lebih dari 35% YtD.
Karyawan melintas didepan papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas didepan papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Sembilan saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melaju meski performa IDX BUMN 20 lesu. Tiga saham di antaranya bahan mampu mencatatkan pertumbuhan di atas 35% sepanjang tahun berjalan.

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja IDX BUMN 20 terkoreksi 7,21% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD) ke 386,30 hingga akhir perdagangan Jumat (9/8/2024).

Dari total 20 saham BUMN yang masuk ke dalam indeks, hanya ada sembilan emiten yang mencetak pertumbuhan kinerja sepanjang tahun berjalan. Mereka adalah BRIS, TINS, PGAS, ELSA, BMRI, JSMR, PTBA, PGEO, dan BBTN.

Investment Consultant Reliance Sekuritas Reza Priyambada menilai penurunan IDX BUMN 20 disebabkan oleh ketidakmampuan saham big caps dalam menopang indeks karena melemahnya saham-saham, seperti SMGR, TLKM, BBRI, dan BUMN Karya.

Meski demikian, Reza menyatakan bahwa kinerja IDX BUMN 20 berpeluang tumbuh seiring dengan realisasi kinerja keuangan yang nantinya dicermati pelaku pasar.

“Ruang pertumbuhan akan ada, tetapi balik lagi ke kinerja yang dihasilkan. Selain kinerja fundamental, tentu yang diperhatikan adalah sentimen dari industri dan juga sentimen di luar pasar yang turut mempengaruhi pergerakan saham,” ujarnya kepada Bisnis.

Terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, juga meyakini IDX BUMN 20 memiliki ruang bertumbuh di tengah ketidakpastian global. Secara mikro, pemulihan indeks akan dipengaruhi oleh perbaikan kinerja dari tiap emiten.

Sementara itu, dari sisi makro, pertumbuhan indeks juga didorong oleh pelonggaran moneter yang dilakukan Bank Indonesia (BI), sejalan dengan proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed. Sentimen ini, kata Nafan, akan meningkatkan likuiditas saham BUMN ke depan.

“Jadi, nanti kondisi tersebut dapat meningkatkan likuiditas pada saham-saham yang masuk ke dalam indeks IDX BUMN 20 sehingga memberikan performa positif,” ucapnya.

 

TIGA SAHAM TUMBUH DI ATAS 35%

Berdasarkan data RTI Infokom hingga penutupan perdagangan Jumat (9/8), PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menjadi emiten dengan kinerja saham paling gesit. BRIS menguat 48,85% sepanjang tahun berjalan ke level Rp2.590.

Di peringkat berikutnya ada saham PT Timah Tbk. (TINS) yang tumbuh 48,06% YtD menuju level Rp955 per lembar. Kenaikan ini terjadi di tengah skandal korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) perseroan.

Sementara itu, salah satu saham koleksi investor kawakan Lo Kheng Hong yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) menduduki posisi ketiga. Sepanjang tahun berjalan, saham PGAS terapresiasi 38,94% YtD menuju level Rp1.570 per lembar.

Melansir pemberitaan Bisnis, PGAS disebut meraih pasokan gas murah berkat langkah Conrad Asia Energy Ltd. yang mengalokasikan lebih dari 124 miliar kaki kubik (Bcf) gas untuk perseroan dari Lapangan Mako, Blok Duyung, lepas pantai cekungan Natuna Barat. 

Alokasi gas yang cukup besar itu menjadi bagian dari kewajiban pasok dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) yang tertuang dalam revisi rencana pengembangan (PoD) Lapangan Mako, Blok Duyung. 

Lewat kesepakatan itu, PGAS bakal mendapat gas murah dengan harga US$5,5 per million British thermal unit (MMBtu). Adapun kewajiban membangun pipa transmisi dari Pipa West Natuna Transmission System (WNTS) ke pembeli di Batam bakal dibebankan ke PGN.

Berlanjut ke saham BUMN paling gesit sepanjang tahun ini adalah PT Elnusa Tbk. (ELSA) yang mencatatkan penguatan 25,26% YtD menjadi Rp486 per saham. Adapun, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) di posisi ke-5 lewat apresiasi 13,22% YtD ke Rp6.850 per saham.

 

Berikut kinerja saham 20 BUMN sepanjang 2024 hingga Jumat (9/8/2024):

Emiten Harga Pertumbuhan (YtD)
BRIS  2.590 48,85%
TINS  955 48,06%
PGAS  1.570 38,94%
ELSA  486 25,26%
BMRI  6.850 13,22%
JSMR  5.475 12,42%
PTBA  2.580 5,74%
PGEO  1.230 5,13%
BBTN  1.265 1,20%
MTEL  680 -3,55%
BBNI  5.125 -4,65%
PTPP  384 -10,28%
BJTM  540 -13,60%
BJBR  985 -14,35%
BBRI  4670 -18,43%
ADHI  252 -19,23%
ANTM  1285 -24,63%
AGRO  232 -25,16%
TLKM  2830 -28,35%
SMGR  3770 -41,09%

Sumber: RTI Infokom, diolah

---------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper