Bisnis.com, JAKARTA — PT Esta Indonesia Tbk. (NEST) akan resmi listing perdana dengan melepas 822,50 juta saham atau persisnya 822.500.000 lembar saham, setara 8.225.000 lot pada hari ini, Kamis (8/8/2024).
Pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham Esta Indonesia mengalami total kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 21,80 kali.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip Rabu (7/8/2024), total pesanan saham NEST mencapai 17,93 miliar saham atau tepatnya 17.933.456.800 lembar saham, dari rencana 822,50 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
Adapun Esta Indonesia, emiten berkode saham NEST tersebut telah mematok harga initial public offering (IPO) Rp200 per saham sehingga perseroan meraup dana segar Rp164,50 miliar.
Adapun, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan antara lain untuk;
- Sekitar 7,57% akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal berupa pembelian 6 bidang tanah dan bangunan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh Perseroan sebagai rumah sarang burung walet yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah.
- Sekitar 18,93% akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak, yaitu PT Tunas Esta Indonesia (“PT TEI”), yang selanjutnya akan digunakan oleh PT TEI sebagai belanja modal berupa pembelian 6 bidang tanah dan bangunan yang
menjadi satu kesatuan, yang mana sebuah bangunan tersebut akan digunakan sebagai kantor operasional PT TEI dan sekaligus pabrik. - Sisanya akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pertumbuhan Perseroan dimana modal kerja digunakan di antaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional, serta untuk membiayai kegiatan operasional.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum perdana saham ini adalah PT KGI Sekuritas Indonesia.
Baca Juga
Sebagai informasi, emiten yang bergerak dalam bidang budidaya burung walet dan perdagangan besar sarang burung walet ini membukukan laba bersih sebesar Rp4,27 miliar per Januari 2024 atau naik dari periode yang sama pada 2023 sebesar Rp3,43 miliar.
Adapun, penjualan NEST tercatat Rp81,71 miliar, tumbuh dari posisi yang sama di 2023 sebesar Rp77,16 miliar.
Pemegang saham Esta Indonesia sebelum IPO adalah, Hoo Anton Siswanto sebesar mengempit 99,91% saham dan Djoko Hartanto menggenggam 0,09% saham.
Melansir situs resmi perusahaan, PT Esta Indonesia selama lebih dari dua dekade, telah berpengalaman menyediakan sarang burung walet kualitas terbaik ke seluruh dunia. Seiring dengan tingginya permintaan sarang burung walet dunia & ketatnya persyaratan pemerintah China tentang standar keamanan pangan, perusahaan mengembangkan kapasitas & fasilitas produksi yang modern yang berlokasi di Terboyo Industri, Semarang.
Esta Indonesia merupakan perusahaan yang secara legal yang mengekspor sarang burung walet ke China dengan nomor registrasi 002. Menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang mampu mengekspor sarang burung walet ke Negara Tirai Bambu.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.