Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten sarang burung walet PT Esta Indonesia Tbk. (NEST) berecana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menawarkan harga sebesar Rp160 hingga Rp200 per saham.
Berdasarkan prospektus, emiten yang akan menggunakan kode NEST ini akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 822,50 juta saham biasa dengan nominal sebesar Rp50 per saham. Saham tersebut mewakili 20% saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp160 hingga Rp200 per saham. Alhasil dana segar yang berpotensi diraup NEST adalah maksimal sebesar Rp165,50 miliar.
Adapun, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan antara lain untuk;
- Sekitar 7,57% akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal berupa pembelian 6 bidang tanah dan bangunan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh Perseroan sebagai rumah sarang burung walet yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah.
- Sekitar 18,93% akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak, yaitu PT Tunas Esta Indonesia (“PT TEI”), yang selanjutnya akan digunakan oleh PT TEI sebagai belanja modal berupa pembelian 6 bidang tanah dan bangunan yang
menjadi satu kesatuan, yang mana sebuah bangunan tersebut akan digunakan sebagai kantor operasional PT TEI dan sekaligus pabrik. - Sisanya akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pertumbuhan Perseroan dimana modal kerja digunakan di antaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional, serta untuk membiayai kegiatan operasional.
Sebagai informasi, Esta Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp4,27 miliar per Januari 2024 atau naik dari periode yang sama pada 2023 sebesar Rp3,43 miliar.
Adapun, penjualan NEST tercatat Rp81,71 miliar, tumbuh dari posisi yang sama di 2023 sebesar Rp77,16 miliar.
Baca Juga
Pemegang saham Esta Indonesia sebelum IPO adalah, Hoo Anton Siswanto sebesar mengempit 99,91% saham dan Djoko Hartanto menggenggam 0,09% saham.
NEST menunjuk KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Rencananya, saham NEST akan dicatatkan di Bursa Efek Pada 8 Agustus mendatang, dengan masa penawaran awal pada 22-24 Juli 2024. Kemudian masa penawaran umum pada 1 hingga 6 Agustus 2024.
Melansir situs resmi perusahaan, PT Esta Indonesia selama lebih dari dua dekade, telah berpengalaman menyediakan sarang burung walet kualitas terbaik ke seluruh dunia. Seiring dengan tingginya permintaan sarang burung walet dunia & ketatnya persyaratan pemerintah China tentang standar keamanan pangan, perusahaan mengembangkan kapasitas & fasilitas produksi yang modern yang berlokasi di Terboyo Industri, Semarang.
Esta Indonesia merupakan perusahaan yang secara legal yang mengekspor sarang burung walet ke China dengan nomor registrasi 002. Menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang mampu mengekspor sarang burung walet ke Negara Tirai Bambu.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.