Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten Garibaldi 'Boy' Thohir dan TP Rachmat, PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA) meraup laba bersih US$20,6 juta pada semester I/2024, naik 418% secara tahunan (year-on-year/YoY). Peningkatan laba itu terkait erat dengan tren kenaikan harga amoniak sepanjang kuartal II/2024.
Pasalnya, ESSA melaporkan pendapatan perseroan sebesar US$151,6 juta pada semester I/2024, turun 10% YoY dibandingkan US$168,2 juta pada periode yang sama 2023.
Walaupun demikian, ESSA mampu meningkatkan EBITDA menjadi US$61,6 juta, meningkat 48% YoY yang disebabkan oleh peningkatan produksi serta efisiensi biaya.
"Setelah berhasil menyelesaikan penghentian aktivitas operasional sementara terencana dalam rangka pemeliharaan fasilitas yang berlangsung selama hampir dua minggu, pabrik amoniak beroperasi dengan produktivitas dan efisiensi di tingkat yang lebih optimal," ujar manajemen ESSA dalam keterangan resmi pada keterbukaan dikutip, Jumat (12/7/2024).
ESSA menyebutkan volume produksi amoniak pada semester I/2024 tercatat lebih tinggi dari periode yang sama 2023. Sementara itu, kilang LPG mencatatkan pencapaian 5 tahun operasional tanpa trip pada kuartal II/2024.
Sejalan dengan itu, harga amoniak menunjukkan tren kenaikan sepanjang kuartal II/2024. ESSA memperkirakan level harga amoniak pada sisa tahun 2024 akan tetap stabil atau lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada semester I/2024. Bersamaan dengan itu, harga LPG tetap berada di atas level terendah musiman karena pemangkasan produksi minyak secara sukarela oleh OPEC+
Baca Juga
"ESSA senantiasa berkomitmen untuk mencapai manufacturing excellence, berpihak pada keberlanjutan lingkungan dan selalu menjadi yang terdepan dalam perkembangan industri. ESSA terus menjajaki peluang-peluang baru yang sejalan dengan keunggulan kompetensi yang dimiliki untuk senantiasa memaksimalkan nilai tambah bagi para pemegang saham."
Sebelumnya, Bisnis mencatat, Garibaldi 'Boy' Thohir menambah kepemilikan sahamnya di ESSA menjadi 2,49 miliar saham. Selain Boy Thohir, TP Rachmat dan Araya International juga menambah kepemilikannya pada ESSA.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Boy Thohir diketahui menambah sebanyak 33,3 juta saham ESSA. Hal ini membuat kepemilikan Boy Thohir bertambah menjadi 2,49 miliar saham ESSA atau setara 14,51% kepemilikan.
Sebelumnya, kepemilikan Boy Thohir pada saham ESSA adalah sebesar 2,46 miliar saham atau setara 14,32% kepemilikan.
Selain Boy Thohir, konglomerat lainnya di ESSA TP Rachmat juga menambah kepemilikan sahamnya menjadi 1,23 miliar atau setara 7,16% kepemilikan. TP Rachmat membeli sebanyak 12,11 juta saham ESSA.
Sebelumnya, kepemilikan TP Rachmat pada ESSA adalah sebesar 1,22 miliar kepemilikan, atau setara 7,09% kepemilikan.
Adapun entitas lain yang juga menambah saham ESSA adalah Araya International. Araya International menambah sebanyak 27,28 juta saham ESSA.
Hal tersebut membuat kepemilikan Araya International meningkat menjadi 1,34 miliar atau 7,81%, dari 1,31 miliar atau 7,65% kepemilikan sebelumnya.
---------------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.