Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan fluktuatif pada Kamis (11/7/2024).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat dengan perkiraan rentang Rp16.190 hingga Rp16.280 per dolar AS.
“Mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif [hari ini],” ujarnya dalam riset yang dikutip, Kamis (11/7/2024).
Lebih lanjut, Ibrahim menjelaskan Bank Indonesia (BI) melaporkan pada Juni 2024 kinerja penjualan eceran diperkirakan meningkat baik secara tahunan maupun secara bulanan.
Kondisi tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2024 yang tercatat 232,8 atau secara tahunan tumbuh 4,4% year-on-year (YoY), meningkat dari 2,1% YoY pada April 2024.
Meningkatnya penjualan eceran didorong oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya sebesar 0,8% YoY, sub kelompok sandang 5,6% YoY, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau 5,1% secara tahunan.
Baca Juga
Adapun kelompok barang budaya dan rekreasi terkontraksi 5,9% YoY serta peralatan informasi dan komunikasi turun 4,3% YoY mencatatkan perbaikan meski berada pada fase kontraksi.
“Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Juni 2024 diperkirakan meningkat dengan pertumbuhan sebesar 2,1% month-to-month [MtM], setelah pada periode sebelumnya terkontraksi 3,5 persen MtM,” jelasnya.
Sementara itu, Ibrahim menilai komentar Ketua The Fed Jerome Powell memicu spekulasi terkait kapan bank sentral memangkas suku bunga, setelah adanya perlambatan pasar tenaga kerja dan kemajuan dalam penurunan inflasi.
“Namun, Ketua Fed menegaskan kembali komitmen bank sentral terhadap target inflasi 2%, dan tidak memberikan petunjuk langsung kapan The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (10/7/2024).
Sebagian besar pedagang, lanjut dia, mempertahankan taruhan mereka soal penurunan suku bunga pada September. Sebab, kesaksian Powell mendorong peningkatan kehati-hatian menjelang data inflasi indeks harga konsumen utama yang dirilis pada hari Kamis.
“Angka tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi semakin menurun di bulan Juni, meskipun sedikit. Dolar menemukan kekuatan setelah kesaksian Powell. Ketua Fed juga akan memberikan kesaksian di depan DPR pada hari Rabu nanti,” tuturnya.
Untuk diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat pada Rabu (10/7/2024) dan menyentuh level Rp16.240,5. Penguatan rupiah terjadi di tengah laju greenback yang juga meningkat.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 10,50 poin atau 0,06% ke level Rp16.240,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS meningkat sebesar 0,01% ke posisi 105,14.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat pada Kamis (11/7/2024) dan menyentuh level Rp16.194,5. Penguatan rupiah terjadi di tengah pelemahan laju greenback.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 46 poin atau 0,28% ke level Rp16.194,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS melemah sebesar 0,12% ke posisi 104,92.
Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas ditutup menguat. Yen Jepang, misalnya menguat 0,06% bersamaan dengan won Korea sebesar 0,30%. Adapun yuan China menguat 0,07%, lalu ringgit Malaysia serta baht Thailand naik 0,20% dan 0,26%.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 40,50 poin atau 0,25% ke level Rp16.200 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah sebesar 0,12% ke posisi 104,92.
Mata uang lain di Asia juga mayoritas dibuka menguat. Yen Jepang, misalnya naik sebesar 0,07% bersamaan dengan won Korea sebesar 0,27%. Adapun yuan China menguat 0,02%, lalu ringgit Malaysia serta baht Thailand menguat 0,14% dan 0,31%.