Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa emiten mencapai batas cum dividen pada hari ini, Senin (8/7/2024). Misalnya emiten milik Anthoni Salim dan Lim Gunawan Haryanto pemilik Grup Harita.
Agenda pembagian dividen mulai dari emiten Anthoni Salim hingga Manoj Dhamoo Punjabi akan memasuki periode cum dividen mulai Senin (8/7/2024). Menyitir laman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Minggu (7/7/2024), total ada 12 emiten yang menjadwalkan periode cum dividen pada pekan kedua Juli 2024.
Cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak mendapatkan dividen yang telah diumumkan. Untuk bisa meraih dividen, investor perlu membeli saham sebelum atau pada tanggal tersebut.
Emiten yang memasuki periode cum dividen pada perdagangan besok, di antaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT MD Pictures Tbk. (FILM), serta PT RMK Energy Tbk. (RMKE).
Duo emiten Anthoni Salim, yakni INDF dan ICBP kompak memutuskan pembagian dividen senilai Rp2,3 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Untuk INDF, nilai per lembar saham mencapai Rp267 dan ICBP Rp200 per saham.
Anthoni Salim dipastikan menjadi salah satu penerima manfaat dari keputusan dividen itu. Sebab, dia secara pribadi mengempit 1,32 juta saham INDF atau setara 0,02%. Dengan kepemilikan ini, Anthoni berpotensi menerima dividen Rp355,04 juta.
Tak cuma itu. Anthoni Salim juga berpeluang menerima kucuran dividen dari perusahaan yang dikendalikannya, yakni First Pacific Investment Management Ltd. Hingga saat ini, First Pacific memiliki 4,39 miliar saham INDF atau setara dengan 50,07%.
Alhasil, dividen yang diterima First Pacific Investment dari INDF diperkirakan mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp1,12 triliun menjadi Rp1,17 triliun.
Linear dengan pembagian dividen INDF, Anthoni Salim juga akan menerima manfaat dari agenda dividen ICBP. Mengingat kepemilikan mayoritas atau sebanyak 9,39 miliar saham produsen mi instan tersebut dimiliki oleh INDF.
Sementara itu, emiten tambang mineral PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) milik Lim Gunawan Haryanto menyampaikan akan membagikan dividen sebesar Rp117 per saham ke pemegang sahamnya.
Dividen yang akan dibagikan CITA ini berjumlah total sekitar Rp463,3 miliar. Dividen ini akan dibagikan ke 3,96 miliar saham beredar CITA.
Sebelumnya, pada RUPS tahun 2023, CITA membagikan dividen sebesar Rp39,6 miliar atau Rp10 per saham. Dividen tersebut menjadi jumlah dividen terendah yang dibagikan CITA sejak 2019.
Di sisi lain, emiten milik Manoj Punjabi yakni FILM bakal membagikan dividen tahun buku 2023 senilai Rp25 per saham. Dengan total saham yang beredar mencapai 9,51 miliar lembar, diperkirakan dana yang dikucurkan senilai Rp237,78 miliar.
Manoj Punjabi akan menjadi penerima manfaat terbesar dari pembagian tersebut. Secara pribadi, Manoj memiliki 1,79 miliar saham FILM atau setara 18,88%. Artinya, pria kelahiran 1972 tersebut akan menerima dividen sebesar Rp44,9 miliar.
Putra dari Dhamoo Punjabi itu juga berpotensi meraih kucuran dividen dari PT MD Global Investment, perusahaan yang dimiliki oleh Manoj dengan kepemilikan 99,97% saham.
MD Global Investment saat ini tercatat sebagai pengendali sekaligus pemegang saham mayoritas FILM lewat kepemilikan 4,8 miliar lembar saham atau setara 50,50%. Dengan demikian, MD Global ditaksir meraup dividen sebesar Rp120 miliar.
Berikut Jadwal Cum Dividen Senin 8 Juli 2024:
1. PT Carsurin Tbk. (CRSN)
2. PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA)
3. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)
4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)
5. PT Intanwijaya Internasional Tbk. (INCI)
6. PT MD Pictures Tbk. (FILM)
7. PT Multi Hanna Kreasindo Tbk. (MHKI)
8. PT RMK Energy Tbk. (RMKE)
9. PT Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL)
10. PT Soho Global Health Tbk. (SOHO)
11. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP)
12. PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI)
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.