Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpotensi Bangkit ke Level 7.000, Simak Pendorongnya

Analis memandang terdapat beberapa faktor pendorong dari penguatan IHSG selama beberapa hari terakhir.
Ilustrasi foto karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (4/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ilustrasi foto karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (4/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke tren penguatan hingga mencapai level 7.220,89 setelah melemah ke level terendah di tahun ini pada level 6.698 beberapa waktu yang lalu. Analis melihat terdapat beberapa faktor pendorong dari penguatan IHSG ini.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan terdapat beberapa sentimen positif yang membuat IHSG kembali menguat hingga ke level 7.000 dalam beberapa hari terakhir. 

"Sentimen positif tersebut salah satunya revisi kebijakan dari BEI," kata Nico, Kamis (4/7/2024). 

Sentimen lainnya menurut Nico adalah potensi pemangkasan tingkat suku bunga oleh The Fed, dan potensi pemangkasan tingkat suku bunga Bank Indonesia. Lalu ada pelantikan presiden terpilih, pemilihan kabinet baru serta penurunan harga minyak.

Dia melanjutkan dengan penguatan ini, terdapat beberapa sektor yang dapat dicermati oleh investor, seperti sektor finansial, consumer non-cyclicals, infrastructure, dan transportation logistic.

"Apabila tingkat suku bunga turun, properti dan otomotif menjadi pilihan," ucapnya.

Adapun apabila melihat pergerakan secara year to date (YTD), IHSG tercatat masih mengalami underperform dengan turun 0,71% sejak awal tahun. 

Beberapa indeks sektoral berada pada zona hijau sejak awal tahun hingga hari ini. Indeks tersebut seperti indeks sektoral IDX Energy yang naik 16,55%, indeks sektoral Basic Materials yang naik 7,06%, dan indeks sektoral healthcare yang naik 2,35%.

Di sisi lain, sebagian besar indeks sektoral masih mengalami pelemahan. Pelemahan terdalam terjadi pada indeks sektoral teknologi yang turun 26,88% secara year to date. 

Di belakang IDX Techno, pelemahan juga terjadi pada IDX Transportation and Logistic yang melemah 18,87% ytd, dan IDX Properties and Real Estate yang turun 16,68% ytd.

-------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper