Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) buka suara soal lompatan harga sahamnya selama tiga hari beruntun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/7/2024) hingga pukul 13.30 WIB, saham WIKA meningkat 12,31% menuju level Rp146. Total volume saham yang diperdagangkan mencapai 366,07 juta, dengan nilai turnover Rp53,23 miliar.
Kenaikan tersebut menandai reli saham WIKA selama tiga hari beruntun. Pada perdagangan awal pekan, saham BUMN Karya ini melonjak 23,26% dan 22,64% hari berikutnya. Kenaikan ini membuat WIKA masuk daftar saham top gainers secara berturut-turut.
Terkait kenaikan harga saham perseroan, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menyatakan bahwa hal itu merupakan hasil dinamika yang terjadi di pasar.
Menurutnya, perseroan saat ini masih berfokus dalam menjalankan langkah-langkah penyehatan, serta memperkuat fundamental dan tata kelola perusahaan.
“Perseroan berterimakasih kepada para investor atas kepercayaannya dengan membeli saham WIKA, dan kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan tersebut,” ujarnya saat dihubungi Bisnis pada Rabu (3/7/2024).
Baca Juga
Dari sisi kinerja, WIKA telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp5,5 triliun sampai dengan April 2024. Kontribusi terbesar berasal dari segmen industri sebesar 41,71%, disusul segmen infrastruktur dan gedung, EPC, properti, dan investasi.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa jika dilihat dari sisi pemberi kerja, sebagian besar proyek yang diraih perseroan berasal dari BUMN dan pemerintah, dengan skema pembayaran progres bulanan.
“Kontrak baru yang diraih telah memenuhi berbagai kriteria yang ditentukan oleh WIKA, baik dari sisi pemberi kerja maupun skema pembayaran,” tutur Agung.
Dia menambahkan bahwa dengan strategi yang diterapkan, WIKA mampu memiliki kelebihan kas. Oleh karena itu, perseroan berencana melunasi sebagian obligasi PUB I Tahap I Tahun 2020 Seri A sebesar Rp50 miliar pada Juni 2024.
Sementara itu, dari sisi operasional, WIKA mendapatkan kepercayaan sebagai kontraktor utama dalam proyek rancang bangun pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan nilai kontrak mencapai Rp2,1 triliun.
Dalam proyek tersebut, kata Agung, WIKA bertanggung jawab atas desain serta pembangunan terminal, sisi udara, sisi darat, dan instalasi MEP (mechanical, electrical, and plumbing).
“Proyek ini adalah kesempatan baik bagi WIKA untuk berkontribusi menghadirkan karya konstruksi berkualitas di wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga,” tuturnya.
--------------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.