Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Lunasi Obligasi dan Sukuk Senilai Rp896 Miliar

Wijaya Karya (WIKA) resmi melunasi pembayaran jatuh tempo pokok obligasi dan sukuk senilai Rp896 miliar pada Senin (9/9/2024).
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) telah melakukan pembayaran jatuh tempo pokok obligasi dan sukuk senilai Rp896 miliar. 

Nilai itu berasal dari Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp571 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A senilai Rp325 miliar.

Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengatakan pembayaran ini sesuai dengan perjanjian antara perseroan dengan pemegang obligasi dan sukuk dalam perwaliamanatan.

Selain melunasi pokok jatuh tempo, WIKA turut membayar bunga obligasi dan sukuk Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II Tahap I sebesar Rp55,06 miliar. 

Sebelumnya, perseroan juga telah melakukan pembayaran atas bunga Obligasi dan Sukuk PUB II Tahap II Tahun 2022 senilai Rp46,51 miliar pada 19 Agustus 2024. 

“Di tengah langkah penyehatan yang dilakukan WIKA, ini merupakan angin segar dalam menjaga kepercayaan seluruh stakeholders,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (9/9/2024).

Agung menjelaskan bahwa upaya WIKA dalam memenuhi kewajibannya merupakan hasil dari transformasi yang dijalankan. Transformasi ini dilakukan melalui tiga pilar utama, yakni fokus terhadap kas, keunggulan eksekusi proyek, dan penyeimbangan portofolio bisnis.

Menurutnya, tujuan utama dari upaya transformasi tersebut adalah mempercepat pemulihan dan memperkuat fundamental WIKA untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan. 

Di sisi lain, keberlangsungan usaha WIKA juga beriringan dengan pemberdayaan mitra kerja di wilayah operasi. Berdasarkan laporan arus kas operasi pada kuartal II/2024, perseroan telah merealisasikan pembayaran kepada pemasok sebesar Rp9,43 triliun.

“Kami percaya bahwa dalam membangun bisnis yang berkelanjutan, diperlukan dukungan dan rangkaian kerja sama sinergis di antara seluruh pihak yang terlibat,” tutur Agung.

---------------------------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper