Bisnis.com, JAKARTA -- Beberapa saham seperti PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON), SBMA dan KUAS bakal mencapai batas cum dividen hari ini.
Dalam RUPST pada 17 Mei, WTON menetapkan dividen tunai senilai Rp6,88 miliar. Jumlah tersebut setara 20% dari laba bersih tahun buku 2023 yang berjumlah Rp34,17 miliar. Dengan demikian, dividend per share mencapai Rp0,79 per saham.
Sekretaris Perusahaan WIKA Beton Dedi Indra mengatakan bahwa sebesar 80% dari laba bersih 2023 atau senilai Rp27,24 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Dedi menyatakan RUPST juga menyepakati wewenang dan kuasa kepada direksi dengan hak substitusi untuk mengatur lebih lanjut tata cara dan pelaksanaan pembagian dividen tunai.
“Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk melakukan pembulatan untuk pembayaran dividen per saham,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Sementara itu, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp1,1 miliar untuk tahun buku 2023 setelah mencatat kenaikan laba bersih sebesar 5,53 persen year on year (yoy). Kenaikan laba bersih ini mencapai Rp4,73 miliar pada tahun 2023 dibandingkan Rp4,48 miliar pada tahun sebelumnya.
Baca Juga
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat, 17 Mei 2024, Direktur Operasional SBMA Iwan Sanyoto mengungkapkan bahwa peningkatan penjualan perusahaan didorong oleh realisasi operasional pabrik baru yang dimulai pada Juni 2023.
“Dengan penjualan yang semakin naik, biaya produksi kami juga menurun, sehingga kami optimis kinerja SBMA akan terus membaik,” ujarnya.
SBMA mencatat pertumbuhan signifikan pada kuartal pertama tahun 2024, dengan laba bersih melonjak 122,96 persen menjadi Rp2,01 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp903,75 juta. Peningkatan ini juga tercermin dalam laba per saham dasar yang naik dari Rp0,97 per lembar saham menjadi Rp2,17 per lembar saham.
(Joyceline Munthe)
--------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.