Bisnis.com, JAKARTA -- Harga referensi biji kakao alias isi buah coklat periode Juli 2024 ditetapkan sebesar US$9.486,86/ton. Nilai tersebut naik 14,9% (mtm) atau US$1.230,36/ton dari patokan bulan sebelumnya senilai US$8.256,50/ton.
Kenaikan harga referensi tersebut juga membuat harga patokan ekspor (HPE) biji kakao pada Juli 2024 meningkat 15,29% atau naik US$1.197/ton menjadi US$9.022/ton dari US$7.825/ton pada Juni 2024.
Namun, kenaikan harga tersebut tidak berdampak pada bea keluar (BK) biji kakao yang tetap dipatok sebesar 15%.
Kementerian Perdagangan dalam keterangan tertulisnya dikutip Senin, (1/7/2024), menyebutkan bahwa peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao dipicu oleh adanya kenaikan permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi, terutama produksi di negara-negara produsen di wilayah Afrika seperti Pantai Gading dan Ghana.
Berdasarkan data yang dihimpun DataIndonesia.id, jika dilihat dalam rentang 1 tahun terakhir atau pada Juli 2023-Juli 2024, harga referensi biji kakao di Indonesia secara rata-rata tercatat sebesar US$5.387,38/ton dan harga patokan ekspor dipatok US$5.026,92/ton secara rata-rata.
Dalam rentang tersebut, harga referensi biji kakao di Indonesia tertinggi sempat menyentuh US$10.205,78/ton pada Mei 2024 dan terendah pada Juli 2023 sebesar US$3.114,88/ton.
Baca Juga
Begitu pun dengan harga patokan ekspor (HPE) biji kakao terendah tercatat senilai US$2.812/ton pada Juli 2023 dan tertinggi sebesar US$9.723/ton pada Mei 2024.
Di sisi lain, HPE produk kulit dan HPE produk kayu periode Juli 2024 tidak berubah dari posisi Juni 2024.
Penetapan HPE biji kakao, HPE produk kulit, dan HPE produk kayu ini telah tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 802 Tahun 2024 tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar. (Gita Arwana Cakti)