Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini (1/7): Emas Melemah Awal Pekan, Batu Bara dan CPO Menguat

Harga emas melemah di awal pekan setelah laporan inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai ekspektasi.
Ilustrasi pedagang bursa derivatif menutup kontrak pembelian emas. Dok Freepik
Ilustrasi pedagang bursa derivatif menutup kontrak pembelian emas. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga emas melemah di awal pekan setelah laporan inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai ekspektasi. Sementara itu, harga batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO) justru mengalami kenaikan.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot turun 0,06% ke level US$2.325,42 pada perdagangan Senin (1/7/2024) pukul 06.41 WIB, meskipun dalam sepekan masih mencatatkan kenaikan sebesar 0,24%. Harga emas Comex kontrak Agustus 2024 juga melemah 0,19% ke level US$2.335,10 per troy ounce pada pukul 06.31 WIB, setelah sebelumnya mencatatkan kenaikan 0,36% selama sepekan.

Menurut laporan Reuters, harga emas stabil pada Jumat (28/6) dan mencatat kenaikan untuk kuartal ketiga berturut-turut setelah laporan inflasi utama AS sesuai ekspektasi. Hal ini meningkatkan perkiraan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada September 2024.

"Kami terus mengikuti tren penurunan inflasi yang sangat bertahap dan lambat. Akibatnya, kami melihat imbal hasil terus menurun, obligasi meningkat, dan itu cukup mendukung pasar emas," jelas David Meger, Direktur Investasi dan Perdagangan Alternatif di High Ridge Futures.

Penurunan imbal hasil Treasury AS juga mendukung emas karena membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik bagi investor. Menurut alat CME FedWatch, pedagang memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed pada September sebesar 68%, naik dari 64% sebelum rilis data inflasi.

Harga CPO dan Batu Bara Juli 2024

Harga batu bara kontrak Juli 2024 di ICE Newcastle menguat 0,45% ke level US$133,20 per metrik ton pada penutupan perdagangan Jumat (28/6), mencatatkan kenaikan 0,53% dalam sepekan. Kontrak Agustus 2024 juga naik 0,53% ke US$133,65 per metrik ton, meski mencatatkan pelemahan 1,37% dalam sepekan.

Mengutip ETEnergyWorld, India memperluas himbauan untuk pencampuran batu bara di pembangkit listrik tenaga thermal guna memastikan pasokan listrik tidak terputus, mengingat meningkatnya permintaan. Kementerian Tenaga Listrik mengeluarkan arahan kepada seluruh GENCO, termasuk Produsen Listrik Independen (IPP), untuk mencampurkan minimal 6% batu bara impor dengan batu bara domestik hingga Juni 2024. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan produksi listrik dan mengatasi kekurangan pasokan batu bara domestik.

Sementara itu harga CPO berjangka pada penutupan perdagangan Jumat (28/6) kontrak September 2024 naik 26 poin ke 3.916 ringgit per ton di Bursa Derivatif Malaysia, mencatatkan kenaikan 0,41% dalam sepekan. Kontrak Juli 2024 juga naik 31 poin ke level 3.967 ringgit per ton, dengan kenaikan 1,17% dalam sepekan.

Mengutip Bernama, pedagang minyak sawit David Ng menyebut kontrak berjangka CPO ditutup lebih tinggi pada Jumat (28/6) didorong oleh menguatnya pasar minyak kedelai dan ekspektasi penurunan produksi dalam beberapa minggu mendatang. Ia juga melihat potensi dukungan harga di sekitar RM3.850 per ton dengan resistensi di RM4.000 per ton.

Kepala Penelitian Komoditas Sunvin Group di Mumbai, Anilkumar Bagani, menambahkan bahwa peningkatan kinerja didukung oleh menguatnya minyak sayur berjangka China, naiknya harga minyak kedelai mentah Amerika Selatan (CDSBO), dan meningkatnya momentum di pasar minyak lobak Uni Eropa. "Dukungan tambahan datang dari harga energi yang bullish," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper