Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Naik ke Level 7.139, Saham AMMN, ASII, dan BREN Melaju pada Senin 1 Juli 2024

IHSG membukukan penguatan sebesar 1,08% atau 76 poin menuju posisi 7.139,62.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.139,62 pada Senin (1/7/2024). Saham dengan kapitalisasi jumbo seperti AMMN, ASII, dan BREN terpantau mengalami kenaikan. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG membukukan penguatan sebesar 1,08% atau 76 poin menuju posisi 7.139,62. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.063,17 dan  mencapai level tertingginya pada penutupan perdagangan.               

Tercatat, sebanyak 321 saham menguat, 233 saham menurun, dan 241 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada pada level Rp12.284,39 triliun.

Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo, terpantau saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) memimpin lewat kenaikan sebesar 4,77% menuju Rp11.525.

Posisi tersebut disusul oleh saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang membukukan penguatan sebesar 3,59% menuju level Rp4.620. Adapun saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) naik 3,47% ke posisi Rp10.425 per lembar. 

 Di sisi lain, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mengalami koreksi sebesar 1,99% menuju Rp2.960. Penurunan ini diikuti saham PT Chandra Asri PAcific Tbk. (TPIA) yang menurun 1,36% menjadi Rp9.100 per saham.

Adapun saham top gainers pada hari ini dihuni oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) yang melesat 23,26% ke level Rp106. Posisi ini disusul saham PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) dengan kenaikan 14,81% menuju level Rp372.

Selanjutnya, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Ladangbaja Murni Tbk. (LABA) yang merosot 13,50% ke level Rp173. Sementara itu, saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk. (BDKR) ambles 10,37% menuju Rp605 per saham.

Financial Expert dari Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, sebelumnya mengatakan bahwa pergerakan IHSG akan dipengaruhi sejumlah sentimen. Dari dalam negeri, IHSG sepekan lalu mengalami apresiasi karena didorong saham sektor perbankan.  

Menurutnya, stimulus restrukturisasi kredit Covid-19 yang kemungkinan diperpanjang hingga 2025 menjadi katalis positif bagi sektor perbankan. Hal ini membantu menjaga profitabilitas dan mengurangi risiko kualitas aset yang memburuk. 

“Selain itu, inflow investor asing di seluruh pasar selama sepekan tercatat sebesar Rp499,99 miliar, turut mendorong kenaikan IHSG,” ujarnya dalam riset. 

Namun, indeks PMI manufaktur nasional versi S&P Global pada Juni 2024 tercatat di level 50,7, turun dari bulan sebelumnya yakni 52,1. Meskipun masih dalam zona ekspansif selama 34 bulan berturut-turut, level tersebut adalah yang terendah sejak Mei 2023.

Dari mancanegara, pelaku pasar mencermati data indeks konsumen dan ketidakpastian kondisi politik setelah debat calon presiden AS antara Joe Biden dan Donald Trump di akhir pekan. 

Indeks konsumen AS, Michigan Consumer Sentiment, pada Juni 2024 tercatat di level 68,2, lebih rendah dibandingkan Mei 2024 yang sebesar 69,1. Penurunan optimisme konsumen terhadap daya beli dan kondisi ekonomi memberikan sinyal inflasi yang lebih landai.

Di China, Badan Pusat Statistik China melaporkan Indeks PMI Manufaktur pada Juni 2024 berada di level 49,5, sama dengan bulan sebelumnya. Adapun kontraksi aktivitas manufaktur sudah terjadi sebanyak empat kali pada 2024. 

“Dengan berbagai sentimen yang ada, pelaku pasar diharapkan tetap waspada dan mencermati perkembangan yang terjadi, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk menentukan langkah investasi yang tepat,” kata Ratih. 

------------------------------- 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper