Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuan Anthony Salim dari Dividen Indofood (INDF) Rp2,3 Triliun

Dividen INDF tahun buku 2023 setara dengan Rp267 per saham dan mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar 28,8%.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) menyepakati pembagian dividen senilai Rp2,3 triliun untuk tahun buku 2023. Nilai dividen ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. 

Berdasarkan laporan Stockbit Sekuritas, nilai dividen INDF untuk tahun buku 2023 setara dengan Rp267 per saham dan mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar 28,8%. 

Jika dikomparasikan, dividen itu lebih tinggi dari keputusan RUPS tahun buku 2022 yang menetapkan dividen Rp2,25 triliun atau setara Rp257 per saham. Meski demikian, rasio pembayaran tahun lalu lebih besar yaitu 35,49%. 

“Mengacu harga saham INDF pada penutupan sesi I hari ini, Jumat [28/6/2024], di level Rp6.075 per lembar, maka dividen yield adalah 4,4%,” tulis laporan Stockbit. 

Sejalan dengan kenaikan nilai dividen INDF, Anthoni Salim, selaku pemilik perusahaan juga berpeluang meraup keuntungan lebih besar. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Anthoni mengempit 1,32 juta saham INDF atau setara 0,02%. 

Dengan kepemilikan itu, Anthoni berpotensi menerima dividen sebesar Rp355,04 juta. Namun, potensi dividen yang diterimanya dari INDF tidak berhenti di sana. 

Anthoni Salim juga berpeluang menerima kucuran dividen dari perusahaan yang dikendalikannya, yakni First Pacific Investment Management Ltd. Hingga saat ini, First Pacific memiliki 4,39 miliar saham INDF atau setara dengan 50,07%. 

Oleh karena itu, dividen yang bakal diterima dari perusahaan yang bermarkas di Hong Kong tersebut diperkirakan meningkat dari sebelumnya Rp1,12 triliun menjadi Rp1,17 triliun.

Sepanjang 2023, INDF membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp8,14 triliun. Capaian ini tumbuh 28,12% dibandingkan laba 2022, yakni Rp6,35 triliun.

Kenaikan laba bersih INDF terjadi di tengah pertumbuhan penjualan yang moderat. Pada tahun lalu, penjualan neto perseroan mencapai Rp111,7 triliun atau naik 0,79% secara tahunan.

Kinerja tersebut dikontribusikan oleh penjualan kepada pihak ketiga yang mencapai Rp103,33 triliun, naik 1,54% year-on-year (YoY). Di sisi lain, penjualan kepada pihak berelasi mengalami koreksi 7,62% YoY menjadi Rp8,36 triliun pada 2023.

Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, mengatakan perseroan kembali menunjukkan ketangguhannya dengan meraih kinerja keuangan secara solid pada 2023. Meskipun dihadapkan pada kondisi ekonomi global penuh tantangan.

“Memasuki tahun 2024 ini, kami tetap optimis namun senantiasa berhati-hati dalam menghadapi kondisi ketidakpastian global dan terus berupaya untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan, serta menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” ujarnya.

---------------------------

 Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper