Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indofood (INDF) Tebar Dividen Rp2,3 Triliun

Stockbit melaporkan RUPS Tahunan Indofood (INDF) menyepakati pembagian dividen Rp2,3 triliun atau setara Rp267 per saham.
Pelanggan mengambil paket mi goreng Indomie produksi PT Indofood CBP Suskes Malmur Tbk (ICBP) di supermarket Hypermart. - Bloomberg/Dimas Ardian
Pelanggan mengambil paket mi goreng Indomie produksi PT Indofood CBP Suskes Malmur Tbk (ICBP) di supermarket Hypermart. - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp2,3 triliun, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).  

Stockbit Sekuritas, dalam laporannya, menyebutkan bahwa nilai dividen INDF tersebut setara dengan Rp267 per saham dan mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar sebesar 28,8%. Adapun jadwal cum date dan pembayaran dividen belum diumumkan. 

“Mengacu harga saham INDF pada penutupan sesi I hari ini, Jumat [28/6/2024], di level Rp6.075 per lembar, maka dividen yield adalah 4,4%,” tulis laporan Stockbit. 

Perseroan menyelenggarakan RUPST di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Jakarta. Rapat yang membahas total 6 mata acara tersebut dimulai sejak pukul 14.00 WIB. Selain membahas penggunaan laba, perseroan juga mengagendakan perubahan pengurus. 

Sepanjang 2023, INDF membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp8,14 triliun. Capaian ini tumbuh 28,12% dibandingkan laba 2022, yakni Rp6,35 triliun.

Menyitir laporan keuangan konsolidasian per akhir Desember 2023, kenaikan laba bersih INDF terjadi di tengah pertumbuhan penjualan yang moderat. Pada tahun lalu, penjualan neto perseroan mencapai Rp111,7 triliun atau naik 0,79% secara tahunan.

Kinerja tersebut dikontribusikan oleh penjualan kepada pihak ketiga yang mencapai Rp103,33 triliun, naik 1,54% year-on-year (YoY). Di sisi lain, penjualan kepada pihak berelasi mengalami koreksi 7,62% YoY menjadi Rp8,36 triliun pada 2023.

Di tengah kenaikan penjualan, beban pokok INDF terpantau menurun sebesar 1,57% secara tahunan menjadi Rp75,65 triliun. Penurunan ini dikarenakan beban produksi yang dipikul perusahaan mengalami penyusutan sebesar 4,95% YoY.

Setelah dikurangi antara perolehan penjualan dan beban pokok penjualan, laba kotor yang dirangkum perseroan mencapai Rp36,05 triliun atau tumbuh sebesar 6,12% YoY.

Alhasil, usai diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lain, INDF meraih laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp8,14 triliun, naik 28,12% YoY. Laba per saham juga ikut terkerek dari posisi Rp724 menjadi Rp928 per lembar.

------------------------  

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper