Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prodia (PRDA) Bangun Pabrik Baru Rp140 Miliar, Potensi Pendapatan Naik

Prodia (PRDA) membangun pabrik alat kesehatan baru senilai Rp140 miliar untuk meningkatkan produksi.
Seremoni penyelesaian akhir (topping-off) pabrik kedua milik PT Prodia Diagnostic Line (Proline), anak usaha PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) di Kawasan Industri Jababeka, Selasa (25/6/2024). /Bisnis-Rizqi Rajendra.
Seremoni penyelesaian akhir (topping-off) pabrik kedua milik PT Prodia Diagnostic Line (Proline), anak usaha PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) di Kawasan Industri Jababeka, Selasa (25/6/2024). /Bisnis-Rizqi Rajendra.

Bisnis.com, CIKARANG - PT Prodia Diagnostic Line (Proline), perusahaan manufaktur alat kesehatan terafiliasi PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA), membangun pabrik baru di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Pembangunan pabrik tersebut sudah memasuki tahap penyelesaian akhir atau topping off.

Direktur PT Prodia Diagnostic Line Cristina Sandjaja mengatakan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang digelontorkan untuk pembangunan pabrik tersebut sebesar Rp140 miliar. Sementara itu, jangka waktu pengembalian investasi (payback period) diharapkan tidak lebih dari 5 tahun.

“Untuk payback period, harapan dari pemegang saham itu tidak lama-lama, harapannya tidak lebih dari 5 tahun. Saya kira itu angka yang cukup bagus dan feasible, kami sangat optimis bahwa kami bisa mencapainya,” ujar Cristina dalam acara topping off pabrik Proline 2, Selasa (25/6/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, capex tersebut bersumber dari PT Prodia Utama sebagai pemegang saham perseroan. Secara terperinci, sekitar Rp50 miliar digunakan untuk pembelian bangunan, lalu Rp22 miliar untuk material konstruksi, kemudian sisanya untuk finalisasi saluran produksi termasuk pembelian mesin.

"Kami targetkan pabrik ini beroperasi pada kuartal I/2025, namun untuk kontribusi ke revenue Prodia secara keseluruhan mungkin hanya sekitar 5%-6%," katanya.

Prodia (PRDA) Bangun Pabrik Baru Rp140 Miliar, Potensi Pendapatan Naik

Menurutnya, penambahan pabrik Proline diharapkan dapat memenuhi kebutuhan produk-produk diagnostik dan permintaan In vitro Diagnostic (IVD) di Indonesia dengan standar mutu dan kualitas global. Cristina mengatakan, pabrik baru itu setidaknya cukup untuk mengakomodir kebutuhan produksi hingga 10 tahun ke depan.

Adapun, sejauh ini Proline telah memiliki satu pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka III Cikarang dan beroperasi sejak 15 Oktober 2011. 

Di pabrik pertama itu, Proline telah memproduksi berbagai produk reagen kimia rutin yang digunakan oleh ribuan fasilitas kesehatan di Indonesia. Lalu pada 2023 Proline menambah lini produknya yaitu reagen hematologi.

Penambahan pabrik baru dengan luas area produksi lebih dari 10.000 m2 akan semakin memperbesar kapasitas produksi reagen kimia rutin dan reagen hematologi. Di pabrik yang kedua ini, Proline akan menambah lini produknya dengan pengembangan berbagai instrumen laboratorium, reagen CLIA (chemiluminescence immunoassay) serta reagan molekular. 

"Dalam kerja sama produksi dan pengembangan berbagai instrumen laboratorium, Proline bekerja sama dengan berbagai perusahaan global dari Jerman, China, Korea, Jepang, Spanyol, dan Amerika," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper