Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prodia (PRDA) Siapkan Capex Rp250 Miliar 2024, Cek Alokasinya

Prodia (PRDA) menyiapkan capex Rp250 miliar pada 2024, mayoritas untuk belanja IT.
Jajaran direksi PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) saat RUPS pada Kamis (18/4/2024). PRDA konsisten membagikan dividen dengan rasio 60% meski laba 2023 turun. /Bisnis-Rizqi Rajendra.
Jajaran direksi PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) saat RUPS pada Kamis (18/4/2024). PRDA konsisten membagikan dividen dengan rasio 60% meski laba 2023 turun. /Bisnis-Rizqi Rajendra.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten laboratorium klinis, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyampaikan rencana ekspansi penambahan outlet perseroan pada tahun ini. PRDA pun menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp250 miliar pada 2024.

Adapun pada 2023, Prodia memiliki sekitar 295 outlet yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Rencananya, tahun ini perseroan akan menambah dua lab klinik, 30 outlet POC, dan 5 manajemen lab rumah sakit.

Direktur Keuangan Prodia Liana Kuswandi menambahkan, untuk mendukung rencana ekspansi tersebut, perseroan menyiapkan belanja modal berkisar Rp200 miliar hingga Rp250 miliar.

"Jumlahnya hampir sama dengan tahun 2023 sekitar Rp245 miliar. Rinciannya, untuk pembangunan 30%, untuk IT dan web development 55%, dan sisanya 15% untuk belanja aset-aset lainnya," ujar Liana dalam paparan publik pada Kamis (18/4/2024). 

Adapun, PRDA mengaku ada beberapa rumah sakit yang mengajak perseroan bekerja sama untuk mengelola laboratorium klinis di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Namun, perseroan belum berencana untuk membangun laboratorium secara independen di IKN.

Sebagai informasi, sepanjang 2023, jumlah kunjungan Prodia mencapai angka lebih dari 2,83 juta, dengan jumlah volume penjualan yang lebih dari 20,5 juta. Selain itu, pada tahun lalu Prodia telah mengembangkan 18 tes baru dari Next-Generation Lab mulai dari tes diagnosis, terapi target, farmakogenomik, serta preventif dan prediktif.   

Untuk mendorong pertumbuhan pendapatan pada 2024, Prodia akan mengimplementasikan strategi bisnis dengan mendorong pendekatan kepada pelanggan, baik kepada konsumen maupun antar-perusahaan. PRDA juga akan mengoptimalkan layanan Prodia Anywhere Services, ekspansi layanan klinik dan outlet, serta meningkatkan kontribusi transaksi digital.

Menilik laporan keuangan 2023, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk PRDA turun 30,07% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp259,87 miliar, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp371,64 miliar.

Sementara itu, pendapatan PRDA naik 1,87% menjadi Rp2,2 triliun pada 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,18 triliun.

Meski laba turun, Prodia tetap berkomitmen untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp155,6 miliar atau 60% dari laba bersih. Dividen per saham yang akan diterima oleh pemegang sahamnya sebesar Rp165,97 per lembar saham.

"Kami melihat pembagian dari dividend payout ratio itu dimungkinkan, karena juga secara saldo kas kami bisa memberikannya pada para pemegang saham, dan ini tidak mengganggu operasional perusahaan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper