Bisnis.com, JAKARTA – PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menargetkan aksi akuisisi perusahaan afiliasinya PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM) dapat menjadi katalis pertumbuhan laba bersih perseroan ke depan.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty menerangkan aksi akuisisi ini merupakan upaya jangka panjang perseroan untuk melengkapi layanan diagnosis yang canggih dan terpersonalisasi. Selain itu, akuisisi ini memungkinkan perseroan untuk masuk ke sektor bioteknologi ke depannya.
Selain itu, Prodia menilai bahwa ProSTEM telah memiliki fondasi bisnis yang kuat, dengan prospek yang menjanjikan. Pasalnya, pertumbuhan pendapatan ProSTEM mencapai 46% year on year (YoY) pada 2024.
Seperti diberitakan Bisnis, PRDA telah membeli 30% saham ProSTEM atau setara dengan 69.512 lembar saham pada awal Juli 2025. Nilai transaksi akusisi 30% saham PT Prodia Stemcell Indonesia milik PT Prodia Utama itu disepakati senilai Rp33 miliar.
Dewi menjelaskan kontribusi ProSTEM terhadap laba bersih PRDA baru akan terasa pada 2026. PRDA memperkirakan kontribusi ProSTEM terhadap laba bersih perseroan pada 2026 sekitar Rp2,3 miliar.
Kontribusi tersebut diproyeksi bakal terus meningkat hingga 2030. Nantinya, ProSTEM diproyeksi bakal memberikan pertumbuhan sebesar Rp10,6 miliar terhadap Prodia pada 2030.
“Sinergi antara Prodia dan ProSTEM tidak hanya meningkatkan nilai perusahaan, tetapi juga membuka ruang untuk ekspansi ke layanan terapeutik, memperkuat R&D, serta diversifikasi portofolio layanan klinis,” katanya di Jakarta, Senin (14/7/2025).
Selain pertumbuhan laba bersih, nilai tambah aset Prodia terhadap aksi ini diproyeksi mencapai Rp1,4 miliar pada 2025 dan Rp30,6 miliar pada 2030.
Secara terpisah, Direktur Keuangan Prodia Liana Kuswandi menerangkan dengan basis pelanggan yang berkembang dan memiliki teknologi mutakhir, ProSTEM diprediksi bakal memberikan kontribusi yang signifikan terhadap nilai pemegang saham.
“Aksi ini juga memperluas daya jangkau Prodia untuk memberikan solusi pengobatan regeneratif,” katanya.
Berdasarkan laporan keuangan, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) mengantongi laba bersih Rp270,19 miliar pada 2024 saat pendapatan dari kontrak pelanggan naik tipis.
Laba bersih itu naik 3,97% YoY dari laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk PRDA pada 2023 sebesar Rp259,87 miliar.
Profitabilitas itu diperoleh dari pendapatan yang mencapai Rp2,25 triliun pada 2024 atau naik tipis dari Rp2,22 triliun pada 2023.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.