Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Sinarmas Indah Kiat (INKP) Cetak Laba Rp2,07 Triliun Kuartal I/2024

Emiten Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) membukukan laba bersih US$130,78 juta atau setara Rp2,07 triliun sepanjang kuartal I/2024.
Emiten Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) membukukan laba bersih US$130,78 juta atau setara Rp2,07 triliun sepanjang kuartal I/2024. Bisnis/Himawan L Nugraha
Emiten Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) membukukan laba bersih US$130,78 juta atau setara Rp2,07 triliun sepanjang kuartal I/2024. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) membukukan laba bersih US$130,78 juta atau setara Rp2,07 triliun (kurs jisdor 31 Maret 2024 Rp15.853 per dolar AS) sepanjang kuartal I/2024. 

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2024, INKP membukukan penjualan bersih sebesar US$805,22 juta atau setara dengan Rp12,76 triliun. Penjualan tersebut turun sebesar 31,17% dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,05 miliar. 

Penjualan tersebut didominasi oleh penjualan ekspor kepada pihak ketiga sebesar US$416,94 juta sementara penjualan ekpor pihak berelasi hanya sebesar US$8,13 juta. Sementara itu segmen penjualan lokal kepada pihak berelasi mendominasi yaitu sebesar US$369,42 juta dan pihak ketiga sebesar US$10,14 juta.

Jika melihat jenis produk maka penjualan kertas industri (tissue dan lain-lain) mendominasi sebesar sebesar US$256,64 juta, sementara penjualan pulp senilai US$252,68 juta adapun penjualan kertas budaya menyumbang US$295,89 juta. 

Seiring menurunnya penjualan, beban pokok INKP juga turun menjadi US$536,40 juta yang setara dengan Rp8,50 triliun. Beban tersebut turun 18,22% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$655,92. 

Beban usaha INKP juga terpantau turun dari sebelumnya tercatat sebesar US$89,05 juta menjadi US$86,04 juta. Meski begitu, perseroan tercatat membukukan laba selisih kurs sebesar US$40,16 juta dari sebelumnya rugi sebesar US$58,13 juta.

Alhasil akumulasi laba kotor tercatat turun 32,84% menjadi US$268,81 juta atau setara Rp4,26 triliun dari sebelumnya tercatat sebesar US$400,293 juta. 

Sementara itu laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$130,78 juta atau setara Rp2,07 triliun turun tipis 1,845 dari sebelumnya yang tercatat sebesar US$133,24 juta. 

Di sisi lain, liabilitas INKP tercatat sebesar US$4,22 miliar, naik 2,51% dibandingkan periode 31 Desember 2023. Kenaikan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan liabilitas jangka pajang yaitu pinjaman bank jangka panjang pihak ketiga sebesar US$672,30 juta sementara liabilitas jangka pendek tercatat sebesar US$2,06 miliar. 

Adapun ekuitas emiten kertas ini naik menjadi US$6,13 miliar dari sebelumnya tercatat sebesar US$6,00 miliar. Sementara itu total aset naik menjadi US$10,35 miliar dari sebelumnya US$10,12 miliar. 

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper