Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kertas Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mengumumkan sudah melunasi surat utang senilai total Rp2,07 triliun. Adapun, harga saham perseroan pun bergeliat setidaknya lebih dari 40% dalam sebulan terakhir.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur dan Corporate Secretary INKP Heri Santoso menjelaskan perseroan sudah melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan III Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2022 Seri B (Obligasi) sebesar Rp1,67 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2022 Seri В (Sukuk Mudharabah) Rp401,43 miliar.
Pelunasan itu dilakukan pada 5 Agustus 2025 kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Mudharabah.
Menyusul pelunasan surat utang ini, harga saham INKP terpantau moncer dalam sebulan terakhir. Setidaknya harga sudah menanjak lebih dari 40% ke level Rp7.575 per saham pada pukul 10.49 WIB hari ini, Rabu (6/8/2025).
Adapun dalam lima hari perdagangan terakhir, harga saham INKP menanjak 5,94% dan sejak awal tahun sudah cuan 10,99%.
Gerak saham INKP yang bergeliat ini pun mendapat perhatian dari Bursa Efek Indonesia. Dalam surat jawaban kepada bursa, manajemen INKP menegaskan sejauh ini belum ada rencana dalam bentuk apapun terkait dengan kepemilikan sahamnya.
"Sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh pemegang saham utama Perseroan bahwa sampai dengan tanggal surat ini pemegang saham utama Perseroan tidak mempunyai rencana dalam bentuk apapun terkait dengan kepemilikan sahamnya di dalam Perseroan," tulis INKP.
Sedangkan pengumuman yang sudah disampaikan sebelumnya, INKP bakal melakukan emisi aksi korporasi menerbitkan obligasi, sukuk, dan obligasi global dengan nilai total sekitar Rp4,32 triliun.
INKP bakal mengeksekusi Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan V Indah Kiat Pulp & Paper Tahap V Tahun 2025, Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Indah Kiat Pulp & Paper Tahap V Tahun 2025, dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi USD Berkelanjutan IlII Indah Kiat Pulp & Paper Tahap IV Tahun 2025 IV Tahun 2025 pada bulan September 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.