Bisnis.com, JAKARTA – Saham Prajogo Pangestu kembali naik panggung pada perdagangan Senin (10/6/2024) sehingga turut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Adapun, beberapa hari terakhir IHSG amblas seiring dengan respons negatif investor atas sistem full call auction (FCA).
IHSG naik 0,34% atau 23,59 poin menjadi 6.921,54 pada akhir sesi kemarin. Sepanjang sesi indeks bergerak di rentang 6.846,38-6.929,09.
IHSG menguat seiring dengan rebound saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) bersama sejumlah Prajogo Pangestu lainnya. Di Papan Pemantauan Khusus saham BREN berbalik melonjak 9,92% ke Rp6.650 setelah diperdagangkan dengan sistem full call auction (FCA). Saham BREN semakin kokoh setelah Prajogo Pangestu melakukan aksi beli.
Sementara itu, saham Prajogo Pangestu lainnya seperti PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) naik 7,25%, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) 10,26%, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) 2,06%, dan PT Petrosea Tbk. (PTRO) naik 16,61%.
Saham BREN berbalik naik seiring dengan aksi Prajogo Pangestu mengakumulasi saham BREN sebanyak 37,84 juta saham yang jatuh setelah masuk FCA.
Corporate Secretary Barito Renewables Energy Merly mengatakan Prajogo Pangestu yang juga Chairman Grup Barito telah menambah kepemilikan saham sebesar 37.848.800 lembar saham.
Baca Juga
“Penambahan kepemilikan saham oleh Prajogo merupakan bentuk dari kepercayaan atas langkah-langkah strategis pengembangan dan ekspansi usaha yang telah dilakukan oleh Barito Renewables Bersama anak usaha, Star Energy Geothermal dan Barito Wind Energy,” kata Merly dalam keterangan Resmi, Senin (10/6/2024).
Merly menjelaskan transaksi tersebut dilaksanakan pada Senin 10 Juni 2024. Berdasarkan data RTI Business, BREN bergerak volatil di rentang Rp5.500 per saham hingga Rp6.650 per saham.
Pada sesi I FCA pukul 10.00 WIB, saham BREN parkir merah dengan amblas 9% ke level Rp5.500. Namun kondisi tersebut berbalik di sesi II FCA, BREN parkir hijau di possi Rp6.650 per saham atau naik 9,92% menyentuh Auto Rejection Atas (ARA).
Kapitalisasi pasar BREN tercatat sebesar Rp889,68 triliun dengan PER sebesar 486,94 kali dan PBVR sebesar Rp118,63 kali.
Jika mengasumsikan dua harga yang terbentuk, maka Prajogo Pangestu merogoh kocek berkisar Rp208,16 miliar hingga Rp251,69 miliar.
Konglomerat Prajogo Pangestu
Seperti yang diketahui, saham BREN mulai mengalami pelemahan sejak masuk dalam Papan Pemantauan Khusus dengan mekanisme full call auction (PPK FCA) pada 29 Mei 2024 lalu. Sejak saat ini, saham BREN mengalami volatilitas harga dengan beberapa kali menyentuh auto rejection bawah (ARB) 10%.
Sebelum masuk ke PPK FCA, saham BREN berada di level Rp11.250 per saham dan menjadikannya saham dengan kapitalisasi pasar nomor 1, melampaui PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Selain berdampak pada kapitalisasi pasar, PPK FCA yang menimpa BREN juga membuat Hal tersebut juga membuat BREN gagal masuk indeks The Financial Times Stock Exchange (FTSE).
Aksi PTRO-CUAN
Sementara itu, emiten Prajogo Pangestu di sektor pertambangan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) merampungkan pembelian 7,5% saham PT Petrosea Tbk. (PTRO).
Sekretaris Perusahaan Petrindo Jaya Kreasi Robertus Maylando mengatakan entitas CUAN, PT Kreasi Jasa Persada (KJP) telah menyelesaikan pembelian saham PTRO sebesar 7,5% atau setara 75.836.700 saham.
“KJP telah menyelesaikan pembelian saham PTRO dari PT Caraka Reksa Optima,” tulis Robertus, dikutip Senin (10/6/2024).
Robertus mengklaim pembelian ini sejalan dengan rencana pengembangan usaha CUAN, yang secara umum bertujuan untuk menambah aset Perseroan, sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada para pemangku kepentingan Perseroan di masa mendatang.
Setelah transaksi, maka KJP saat ini menggenggam saham PTRO sebesar 41,5%. Sebelumnya KJP yang merupakan pengendali baru PTRO menggenggam hanya 34% dari proses akuisisi.
Pada April lalu, KJP berencana melakukan penawaran tender wajib sebanyak-banyaknya 106.55.643 saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang ditawarkan atau setara dengan sebanyak banyaknya 10,56% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor PTRO. Tender wajib ini memiliki harga Rp3.543 per saham.
Adapun jadwal tender wajib adalah 30 April sampai 29 Mei 2024 sebagai periode penawaran dengan tanggal penyelesaian pada 5 Juni mendatang.
Setelah transaksi tender offer selesai dengan asumsi seluruh pemegang saham yang ditawarkan melaksanakan haknya maka kepemilikan PTRO yaitu PT Kreasi Jaya Persada sebanyak 44,56%, PT Caraka Reksa Optima sebesar 34,90%, PT sentosa Bersama Mitra sebesar 18,85% dan saham treasury sebesar 1,69%.
Saham PTRO-CUAN pun kompak melonjak kemarin dan masuk ke daftar top 10 gainers.
Dengan sejumlah sentimen aksi korporasi dan aksi beli, mampukah saham Prajogo Pangestu membantu IHSG menangkal sentimen PPK FCA?
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.