Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Bisa Rebound Semester II, Cermati Saham Potensi Cuan

Ada potensi rebound pasar saham pada paruh kedua tahun ini, disertai sejumlah risiko yang menghambat. Cermati saham potensi cuan.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Potensi rebound pasar saham khususnya indeks LQ45 dan IDX30 pada semester II/2024 dibayangi risiko global yakni ketidakpastian ekonomi dari AS dan Eropa. 

CEO Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan potensi rebound indeks saat ini masih sangat bergantung pada data ekonomi dan perkembangan geopolitik. 

“Jika situasi membaik, rebound pada bulan Juni sangat mungkin terjadi. Kami lebih optimis dengan asumsi stabilisasi ekonomi global, penguatan mata uang rupiah, dan kebijakan stimulus dari pemerintah,” kata Guntur kepada Bisnis.com, Minggu (9/6/2024). 

Guntur menilai meski terdapat peluang rebound, investor harus tetap berhati-hati terhadap potensi risiko global seperti ketidakpastian ekonomi AS dan Eropa.

Secara keseluruhan, dia menjelaskan kondisi pasar yang terjadi saat ini secara jangka pendek masih akan berfluktuasi, terutama pada indeks LQ45 dan IDX30. Menurutnya kinerja dua indeks tersebut lebih menggambarkan kondisi pasar yang sebenarnya, terutama dari sisi likuiditas. 

“Proyeksi ke depan secara jangka panjang masih cukup baik, walaupun untuk short term masih tetap akan berfluktuasi,” lanjutnya. 

Adapun, peluang rebound pada paruh kedua tahun ini akan sangat tergantung dari kondisi makro perekonomian, terutama pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan kebijakan Bank Indonesia yang akan menjadi indikator penting. Jika kondisi makroekonomi menunjukkan perbaikan, ini bisa menjadi katalis positif bagi pasar saham. 

Faktor kedua adalah  kinerja perusahaan large cap dan blue chip yang menjadi konstituen IDX30 dan LQ45. Secara keseluruhan, menurut Guntur, banyak saham-saham di IDX30 dan LQ45 sudah terkoreksi mungkin dari sisi likuiditas dan market kapitalisasi. Ada beberapa saham yang cukup menarik untuk dipertimbangkan sebagai portfolio. 

Beberapa saham dalam indeks LQ45 dan IDX30 yang masih menarik untuk dicermati dari sisi valuasi, fundamental dan potensi pertumbuhannya yaitu BBCA, TLKM, ASII, BBRI, dan UNVR. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper