Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok ke 6.897, Transaksi Saham Melesu

Bursa Efek indonesia melaporkan IHSG dalam sepekan perdagangan awal Juni 2024 melemah seiring dengan lesunya transaksi saham.
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek indonesia melaporkan laju indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam sepekan perdagangan awal Juni 2024 melemah seiring dengan lesunya transaksi saham.

Data perdagangan saham di BEI periode 3 sampai 7 Juni 2024 ditutup dengan pelemahan. Selama sepekan ini, IHSG melemah 1,04% menjadi berada pada level 6.897,950 dari 6.970,730 pada penutupan pekan yang lalu.

Kapitalisasi pasar bursa selama sepekan turut mengalami perubahan, yaitu sebesar 2,85% menjadi Rp11.488 triliun dari Rp11.825 triliun pada sepekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan berubah sebesar 17,94% menjadi 927 ribu kali transaksi dari 1,13 juta kali transaksi pada sepekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan mengalami perubahan sebesar 23,82% menjadi 15,79 miliar lembar saham dari 20,73 miliar lembar saham pada sepekan lalu.

"Rata-rata nilai transaksi harian pekan ini turut menurun 42,69%, yaitu menjadi Rp10,39 triliun dari Rp18,12 triliun," seperti dikutip dari laporan Bursa.

Pergerakan investor asing pada Jumat (7/6/2024) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp894,24 miliar. Sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp8,59 triliun.

Bursa Karbon

Pada perdagangan karbon selama periode Mei 2024 lalu, IDXCarbon mencatatkan perdagangan karbon sebanyak 36.363 ton CO2 ekuivalen (tCO2e) senilai Rp1,46 miliar dan sebanyak 18 kali transaksi. Jumlah pengguna jasa telah bertumbuh menjadi total 62 pengguna jasa.

Terdapat 2 produk Sertifikat Pengurangan Emisi - Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang terdaftar di IDXCarbon, yaitu Proyek Lahendong Unit 5 & Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk dan Pembangunan Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang.

IHSG Anjlok ke 6.897, Transaksi Saham Melesu

Obligasi Korporasi

Dilain sisi, mengawali pekan ini terdapat pencatatan 3 obligasi dan 1 sukuk di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Rabu (5/6/2024), Obligasi Berkelanjutan IV Summarecon Agung Tahap III Tahun 2024 oleh PT Summarecon Agung Tbk mulai dicatatkan di BEI, dengan nilai obligasi sebesar Rp1,3 trilliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) atas obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus) dengan Wali Amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pada Kamis (6/6/2024), Obligasi Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap II Tahun 2024 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap II Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, dan Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap IV Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry mulai dicatatkan di BEI.

PT Dian Swastika Sentosa Tbk tercatat menerbitkan obligasi dan sukuk senilai masing-masing Rp1,052 trilliun dan Rp447,48 miliar. Sementara itu, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry menerbitkan obligasi senilari Rp1,023 trilliun.

Hasil pemeringkatan PEFINDO atas obligasi B dan sukuk yang diterbitkan oleh PT Dian Swastika Sentosa Tbk adalah idAA (Double A) dengan Wali Amanat PT Bank KB Bukopin Tbk.

Obligasi yang diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry mendapatkan pemeringkatan idA (Single A) dari PEFINDO dengan Wali Amanat PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 45 emisi dari 30 emiten dengan nilai Rp46,16 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI adalah 558 emisi dengan nominal outstanding Rp463,78 triliun dan USD50,049 juta, yang diterbitkan oleh 130 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.983,72 triliun dan USD502,10 juta. sebanyak 10 emisi EBA telah tercatat di BEI dengan nilai Rp2,97 triliun.

Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah, BEI bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kembali menyelenggarakan acara Sharia Investment Week (SIW) 2024.

(Fasya Kalak Muhammad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper