Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ST012 Berakhir, BNI Bidik Rp1 Triliun dari SBR013 yang Akan Meluncur

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menargetkan bisa memasarkan Savings Bond Ritel seri SBR013 mencapai Rp1 triliun.
Karyawan memesan surat berharga negara Saving Bond Retail seri SBR007 secara online di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan memesan surat berharga negara Saving Bond Retail seri SBR007 secara online di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menargetkan bisa memasarkan Savings Bond Ritel seri SBR013 mencapai Rp1 triliun.

Pemerintah telah resmi menutup penawaran Sukuk Tabungan ST012 hari ini, Rabu (29/5/2024) pukul 10.00 WIB, dengan penjualan sekitar Rp19,05 triliun dari kedua seri. Setelah itu, investor perlu bersiap untuk menunggu peluncuran SBN ritel seri selanjutnya yakni Savings Bond Ritel seri SBR013.

Mengacu laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), masa penawaran SBR akan berlangsung pada 10 Juni 2024 sampai 4 Juli 2024. Namun, jadwal itu masih tentatif alias masih bisa berubah sesuai kebijakan Kemenkeu.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) sebagai salah satu mitra distribusi Kemenkeu untuk obligasi ritel pun mencatatkan penjualan signifikan untuk ST012.

General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia mengatakan, untuk ST012 yang telah ditawarkan pada periode 26 April-29 Mei 2024, jumlah penjualan telah melampaui target yang ditetapkan di atas Rp1 triliun.

Secara terperinci, dia mengatakan untuk ST012-T2 tenor 2 tahun dengan bunga 6,4% BNI memperoleh penjualan sebesar Rp730 miliar, sedangkan ST012-T4 tenor 4 tahun terjual sebesar Rp320 miliar.

Menurut Henny, beberapa faktor pendorong penjualan ST012 yaitu kupon yang tinggi dan bersifat floating with floor. BNI melihat Bank Indonesia (BI) diprediksi masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 6,25%, sehingga hal ini  menjadi sentimen positif untuk pasar obligasi.

Adapun, setelah penawaran ST012 ditutup, BNI juga membidik penjualan sebesar Rp1 triliun dari SBR013 yang akan segera meluncur dalam waktu dekat.

"Penawaran Savings Bond Ritel SBR013 rencananya akan dimulai pada 10 Juni–4 Juli 2024, kami memiliki target penjualan di atas Rp1 triliun," ujar Henny kepada Bisnis, Rabu (29/5/2024).

Hennny mengatakan, ke depannya BNI melihat minat dari SBN ritel masih akan tinggi di 2024, hal ini tecermin dari masih tingginya permintaan dari penerbitan ST012 yang telah berakhir pada 29 Mei 2024. 

"Selain itu juga pergerakan suku bunga BI Rate yang relatif stabil dan adanya potensi penurunan suku bunga acuan, serta tingkat pajak obligasi yang hanya berada di angka 10%," pungkasnya.

Saat ini, Kemenkeu belum menentukan besaran kupon maupun kuota penawaran SBR013. Namun, jika berkaca pada seri sebelumnya yaitu SBR012 yang ditawarkan pada 19 Januari-9 Februari 2023, penjualan SBR012 tembus Rp22,18 triliun dari kedua seri.

Secara terperinci, SBR012-T2 tenor 2 tahun mencatatkan penjualan sebesar Rp16,73 triliun, sedangkan SBR012-T4 tenor 4 tahun terjual sebesar Rp5,54 triliun.

Kala itu, pemerintah menawarkan SBR seri SBR012-T2 dan SBR012-T4 dengan total target awal Rp10 triliun. SBR012-T2 memiliki tenor 2 tahun kupon 6,15%, sedangkan SBR012-T4 tenor 4 tahun memiliki kupon 6,35%.

-----------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper