Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.261, Saham AMMN, BMRI & BBRI Melaju

IHSG dibuka menguat menuju posisi 7.261,99 pada perdagangan Selasa (28/5/2024). Saham AMMN terpantau kembali melesat, diikut oleh saham BMRI dan BBRI.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat menuju posisi 7.261,99 pada perdagangan Selasa (28/5/2024). Saham AMMN terpantau kembali melesat, diikut oleh saham BMRI dan BBRI. 

Berdasarkan data RTI Business, IHSG meningkat 1,19% atau 85,57 poin ke 7.261,99. Pada awal perdagangan hari ini, IHSG dibuka pada posisi 7.176,83 dan sempat menyentuh ke level tertinggi 7.7268,58.

Tercatat, sebanyak 160 saham menguat, 101 saham melemah, dan 206 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada pada level Rp12.588,04 triliun.

Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) kembali memimpin lewat kenaikan 17,59% menuju level Rp14.875. Kenaikan ini juga membuat AMMN masuk dalam jajaran top gainers.

Selain itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga menguat 1,72% ke Rp5.925, lalu saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 1,54% menuju Rp4.620, dan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menguat 1,41% ke Rp8.975.

Di sisi lain, saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang mayoritas dimiliki oleh Low Tuck Kwong, mengalami pelemahan sebesar 1,74% menuju posisi Rp18.300 per lembar. 

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan setelah IHSG ditutup menurun 0,64% pada Senin (27/5/2024), hari ini indeks diperkirakan bergerak mixed dan menguat dalam rentang 7.130 hingga 7.265. 

Di menuturkan ada beberapa sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Dari dalam negeri, penurunan indeks komposit sejalan dengan depresiasi nilai tukar rupiah, yang kembali ke level Rp16.064 per dolar AS. 

“Sementara, aksi profit taking oleh investor asing khususnya pada saham big banks turut menekan laju IHSG,” ujarnya dalam publikasi riset, Selasa (28/5/2024). 

Di sisi lain, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (m2) pada April 2024 tumbuh 6,9% secara tahunan, setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,2% YoY. 

Penyaluran kredit pada periode ini tumbuh 12,3% YoY, naik dari posisi Maret 2024 sebesar 11,9% YoY. Pertumbuhan kredit utamanya ditopang oleh kredit modal kerja dan kredit investasi.

Dari mancanegara, indeks konsumen Amerika Serikat (AS), Michigan Consumer Sentiment pada Mei 2024 tercatat di level 69,1 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 77,2.

“Hal tersebut mencerminkan ekonomi AS yang cenderung landai, sehingga mengindikasikan penurunan suku bunga,” kata Ratih. 

Dari Asia, indeks indikator ekonomi utama Jepang berdasarkan data tenaga kerja dan sentimen konsumen pada Maret 2024 direvisi lebih tinggi ke 112,2 dari data awal sebesar 111,4 dan lebih tinggi dari posisi Februari 2024 sebesar 112,1. 

---------------------------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper