Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah, Saham BUMN BBRI, BMRI, hingga TLKM Merah

IHSG ditutup melemah 0,64% ke level 7.176 pada perdagangan Senin (27/5/2024). Saham-saham BUMN seperti BBRI, BMRI, hingga TLKM parkir di zona merah sore ini.
IHSG ditutup melemah 0,64% ke level 7.176 pada perdagangan Senin (27/5/2024). Saham-saham BUMN seperti BBRI, BMRI, hingga TLKM parkir di zona merah sore ini. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG ditutup melemah 0,64% ke level 7.176 pada perdagangan Senin (27/5/2024). Saham-saham BUMN seperti BBRI, BMRI, hingga TLKM parkir di zona merah sore ini. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,64% atau 45,9 poin ke level 7.176,42 pada perdagangan Senin (27/5/2024). Saham-saham BUMN seperti BBRI, BMRI, hingga TLKM parkir di zona merah sore ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 207 saham menguat, 367 saham melemah, dan 205 saham stagnan hari ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.171,48-7.256,18. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp12.390 triliun.

Saham BUMN seperti BBRI turun 3,60% ke level Rp4.550 pada sore hari ini. Saham BBRI melemah bersama saham BUMN lainnya seperti BMRI yang turun 3,72% ke level Rp5.825 dan saham TLKM yang turun 4,42% ke level Rp2.810 per saham.

Selain dua saham tersebut, terdapat saham-saham lainnya yang melemah sore ini. Saham-saham tersebut seperti BBCA turun 1,33%, saham TPIA turun 2,48%, saham BRPT turun 8,86%, dan saham ASII turun 3,40% hari ini.

Sementara itu, saham-saham yang menguat hari ini adalah saham AMMN yang naik 19,91% ke level Rp12.650, saham GOTO naik 6,06% ke level Rp70, dan saham UNVR naik 6,54% ke level Rp3.260 per saham.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan pelemahan IHSG dan bursa regional Asia lainnya cenderung melemah dibayangi berkurangnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.

Hal ini terutama setelah risalah pertemuan The Fed pada Mei yang mengungkapkan kekhawatiran inflasi yang sedang berlangsung, dengan beberapa pejabat cenderung menaikkan suku bunga.

Dalam pandangan risalah tersebut, para petinggi The Fed masih mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka waktu belum ditentukan. Hal ini karena adanya keraguan untuk menurunkan inflasi.

Selain itu, sikap dari Gubernur The Fed Jerome Powell dan pejabat The Fed lainnya menekankan perlu lebih banyak bukti jika inflasi berada pada jalur yang berkelanjutan menuju target 2% yang ditetapkan The Fed, sebelum memangkas suku bunga acuan.

Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 sekitar 4,7% hingga 5,5%. Gubernur BI mengungkapkan prediksi tersebut dilatar belakangi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2024 yang sebesar 5,11% atau tumbuh dari kuartal IV/2024 sebesar 5,04%.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper