Bisnis.com, JAKARTA — Investor individu yang seusia Lo Kheng Hong dan kawan-kawan atau di atas 60 tahun berjumlah sedikit di pasar modal. Namun, nilai aset investasi kelompok usia ini paling jumbo mencapai Rp986,28 triliun.
Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek, dan Pemeriksaan Khusus OJK I.B. Aditya Jayaantara menyatakan jumlah investor di pasar modal kian bertambah.
Di sepanjang tahun berjalan 2025, terdapat penambahan sebanyak 2,7 juta investor baru di pasar modal, melampaui target tahunan yang ditetapkan sebesar 2 juta investor. Total keseluruhan investor di pasar modal saat ini pun mencapai 17,57 juta.
"Jumlah investor itu kebanyakan berasal dari usia di bawah 30 tahun, dengan komposisi 54,25%," kata Aditya konferensi pers HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia pada Senin (11/8/2025).
Sementara, investor berusia 31 tahun sampai 40 tahun di pasar modal mencapai porsi 24,81%. Lalu, investor berusia 41 sampai 50 tahun mencapai 12,25%. Investor berusia 51 tahun sampai 60 tahun mencapai 5,74%.
Investor berusia di atas 60 tahun seusia Lo Kheng Hong Cs paling sedikit jumlahnya di pasar modal, yakni hanya 2,95%. Seperti diketahui, investor kawakan Lo Kheng Hong saat ini berusia 66 tahun, lahir pada tanggal 20 Februari 1959.
Akan tetapi, investor berusia di atas 60 tahun ini memiliki aset paling besar di pasar modal. Nilai aset investor berusia di atas 60 tahun itu mencapai Rp986,28 triliun. Porsi aset milik generasi Baby Boomers itu menguasai 53,36% aset keseluruhan investor individu di pasar modal Indonesia.
Berbanding terbalik dengan investor individu berusia di bawah 30 tahun. Meskipun jumlahnya banyak dan mendominasi jumlah keseluruhan investor individu, namun nilai asetnya paling sedikit, yakni hanya Rp58,08 triliun.
Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Samsul Hidayat mengatakan meskipun nilai asetnya di pasar modal kecil, namun animo investor generasi muda menurutnya cukup tinggi.
"Animo dari yang buka rekening di pasar modal ini didominasi dari kaum generasi muda. Ini modal yang cukup kuat dalam mendorong optimisme capital market untuk semakin maju, karena didominasi kaum muda milenial dan Gen Z," kata Samsul.
Adapun, dari sisi wilayah, sebaran investor individu di pasar modal masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan porsi 70,5%. Kemudian, investor di Pulau Sumatera mencapai 14,92%, Pulau Sulawesi 5,09%, Pulau Kalimantan 4,76%, Pulau Bali, NTB, dan NTT 3,5%, serta Pulau Maluku dan Papua 1,23%.
Dari sisi komposisi lokal dan asing, jumlah investor di pasar modal kini dikuasai investor lokal. Porsi investor lokal kini mencapai 66,04% dan asing 40,14%.
"Sejak 5 atau 7 tahun lalu, angkanya berbalik. Dulu asing lebih besar. Kini lokal memiliki aset yang dominan di pasar modal," kata Samsul.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.