Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini, Senin (11//8/2025). Seiring dengan menguatnya indeks, saham BBCA, BBRI hingga BRIS terpantau kompak menguat sore ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja dengan Harian Bisnis Indonesia ditutup menguat 0,93% menjadi 512,48. Dalam perdagangan hari ini, Indeks Bisnis-27 dibuka di level 512,14 dan bergerak di rentang 511,04 dan 514,98.
Sebanyak 14 saham menguat, 11 ditutup di zona merah dan 2 saham tidak bergeming dari posisi awalnya.
Beberapa saham anggota Indeks Bisnis-27 yang ditutup di zona hijau antara lain adalah BBCA yang menguat 2,41% atau 200 poin di level Rp8.500. Selanjutnya BBRI yang naik 2,43% atau 90 poin menjadi Rp3.790. Sementara itu, BRIS ditutup naik 0,37% atau 10 poin menjadi Rp2.710.
Sebaliknya, beberapa saham yang ditutup pada zona merah antara lain adalah CPIN yang turun 0,67% atau 30 poin menjadi Rp4.470. Sedangkan DSNG turun 0,67% atau 10 poin dan berakhir di posisi Rp1.475. MIKA juga ditutup turun 10 poin atau 0,41% menjadi Rp2.400.
Penguatan Indeks Bisnis-27 sejalan dengan IHSG yang ditutup tumbuh 0,79% dan berakhir di posisi 7.592,65. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 7.559,35-7.630,11.
Baca Juga
Dalam perdagangan hari ini, 361 saham ditutup pada zona hijau, 252 ditutup melemah dan 343 saham terpantau stagnan.
Sebelumnya, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Imam Gunadi mengatakan terdapat dua sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG sepekan terakhir, yaitu data pertumbuhan ekonomi dan rebalancing MSCI.
“Tumbuhnya ekonomi Indonesia di kuartal II/2025 yang jauh di atas ekspektasi pasar juga meningkatkan optimisme pelaku pasar di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi baik karena faktor internal domestik maupun global,” kata Imam, Senin (11/8/2025).
Selain pertumbuhan ekonomi, lanjutnya, pasar pada pekan lalu juga dibayangi oleh pengumuman Indeks MSCI. Pelaku pasar fokus pada tiga saham yang digadang-gadang akan masuk Indeks ini, yaitu CUAN, BREN, dan PTRO.
Adapun untuk pekan ini, Imam menuturkan pasar akan fokus pada tiga data. Pelaku pasar akan fokus pada setidaknya tiga data. Pertama, CPI yang diproyeksikan naik ke 2,8%(yoy) dari periode sebelumnya 2,7%(yoy).
Lalu kedua, data Industrial Production Tiongkok yang diproyeksikan turun ke 5,8%(yoy) dari sebelumnya 6,8% (yoy).
Ketiga, adalah data pertumbuhan ekonomi Jepang (Preliminary). Data dari Jepang ini penting dipantau karena Jepang adalah salah satu mitra dagang dan investor terbesar Indonesia.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.