Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah menuju posisi 7.155,29 pada Kamis (25/4/2024). Di tengah pelemahan ini, saham UNVR dan AMMN justru kompak membukukan kenaikan signifikan.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG menurun 0,27% atau 19,23 poin ke 7.155,29. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.176,04 dan mencapai level tertingginya 7.177,06.
Tercatat, sebanyak 208 saham menguat, 338 saham melemah, dan 235 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada pada level Rp11.926,70 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) melesat 10,46% menuju level Rp2.640. Disusul saham PT AMMAN Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang naik 4,97% ke Rp9.500 per lembar.
Selain itu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menguat 3,76% ke Rp8.275 dan saham PT Astra International Tbk. (ASII) meningkat 0,81% menuju level Rp4.950.
Di sisi lain, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 1,76% dan bercokol di level Rp9.775. Penurunan ini juga diikuti oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang menurun 1,44% menuju posisi Rp5.150.
Baca Juga
Selanjutnya, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 1,42% menuju posisi Rp6.950, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turun 0,67% ke Rp7.400, dan saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) terkoreksi 0,13% menuju Rp19.025.
Adapun saham top gainers pada hari ini dihuni oleh PT Wahana Inti Makmur Tbk. (NASI) yang melesat 33,33% ke level Rp72. Posisi ini disusul saham PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk. (ATLA) dengan kenaikan 24,32% menuju level Rp276.
Selanjutnya, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) yang merosot 34,57% ke level Rp106. Sementara itu, saham PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) turun 15% menuju posisi Rp119 per lembar.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih sebelumnya menyampaikan bahwa ada beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini.
Dari dalam negeri, penguatan IHSG seiring dengan telah terbatasnya outflow investor asing di pasar ekuitas domestik. Selain itu, pelaku pasar juga merespons positif kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode April 2024, BI memutuskan mengerek BI-Rate menjadi di level 6,25%. Suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 7,00%. Sebelumnya, BI-Rate di level 6% berlaku sejak Oktober 2023.
Dari mancanegara, Bursa Wall Street pekan ini mengalami akselerasi. Pelaku pasar mencermati rilis laporan keuangan khususnya emiten teknologi dengan kapitalisasi pasar tinggi yang sebagian besar diatas ekspektasi pasar, seperti meta, spotify dan IBM.
Selain itu, pekan ini juga akan rilis laporan keuangan Microsoft, Intel, dan Alphabet. Di sisi lain, Badan Pusat Statistik Australia melaporkan angka inflasi tahunan pada Kuartal-I tahun 2024 sebesar 3,6% atau turun dari kuartal sebelumnya sebesar 4,1%.
Penurunan inflasi tersebut merupakan yang terendah sejak Kuartal -IV 2021. Sementara, Bank Sentral Australia (RBA) menargetkan inflasi berada di kisaran 2-3%.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.