Strategi BSML 2024
David mengatakan BSML terus melakukan evaluasi agar dapat menerapkan kebijakan strategis yang tepat sehingga perseroan mampu secara konsisten menjaga pertumbuhan. Prospek usaha di tahun 2024 pun terbilang cerah.
Peningkatan aktivitas produksi dan kebutuhan akan bahan baku, energi, dan jasa angkutan, termasuk batu bara. Dengan demikian, BSML pun dapat memanfaatkan peluang atas peningkatan berbagai sumber daya alam yang menjadi bahan baku industri seperti nikel dan batu bara guna mendukung aktivitas industri yang berpotensi meningkat.
Produksi batu bara nasional pada tahun 2023 masih mencatatkan pertumbuhan yang konsisten, dimana pada tahun 2023 produksi batubara tercatat sebesar 770 juta ton. Dengan meningkatnya produksi batubara, perseroan dapat meraup potensi tingginya permintaan atas jasa angkutan laut, dan mendukung perusahaan-perusahaan pertambangan dalam mengangkut hasil tambang.
Di sisi lain kebijakan hilirisasi nikel, ditambah dengan meningkatnya popularitas mobil listrik menempatkan Indonesia di posisi yang sangat diuntungkan pada tren transisi mobil listrik masih menjadi salah satu faktor dalam meningkatnya kegiatan industri nikel dalam pangsa domestik.
"Hal ini menjadi salah satu pangsa pasar yang captive bagi perseroan terlibat dalam angkutan transportasi aktivitas produksi nikel," ungkap David.
Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa angkutan moda laut dan penyediaan jasa logistik yang memiliki pengalaman selama lebih dari 10 tahun bergerak dibidang marine industry. Kegiatan usaha utama perseroan adalah beroperasi dalam bidang Angkutan Laut Dalam Negeri Untuk Barang dan Jasa Logistik, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak.
Baca Juga
Selain kegiatan usaha utama dalam angkutan laut tersebut, BSML juga menyediakan produk dan jasa lain di antaranya Ship Management, Crew Management, keagenan, penyaluran bahan bakar untuk industri.
Untuk kegiatan jasa layanan angkutan moda laut, perseroan fokus pada angkutan untuk barang komoditas tambang seperti batu bara dan nikel untuk kepentingan transportasi domestik maupun angkutan aktivitas pendukung untuk kepentingan ekspor. Adapun, area operasi armada BSML berada di perairan Indonesia seperti Sumatera bagian barat dan bagian selatan, Laut Jawa, Bengkulu, Selat Sunda, Selat Bali-NTB, Laut Sulawesi dan sekitarnya.
Saat ini, perseroan memiliki total 15 unit armada terdiri dari 8 unit kapal tunda (tug boat) dan 7 unit kapal tongkang (barge). Di luar unit armada milik sendiri, perseroan juga mengoperasikan 5 unit kapal tunda dan 5 unit kapal tongkang tambahan dari mitra usaha perseroan. Secara total saat ini perseroan telah mengoperasikan 12 set kapal tug & barge untuk mendukung peningkatan volume layanan perseroan.
"Perseroan berharap melalui strategi dan rencana bisnis yang terukur yang akan dijalankan Direksi serta dukungan dari seluruh stakeholer yang ada, perseroan dapat meningkatkan pangsa pasar dari sebelumnya sebesar 2% menjadi sebesar 6% dalam 5 tahun ke depan," jelas David.
Rights Issue
Selain RUPST, perseroan juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda penambahan modal ditempatkan dan disetor dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue
Perseroan akan menerbitkan saham baru atau rights issue dalam jumlah sebanyak-banyaknya 400.000.000 (400 juta) saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham, yang akan dilaksanakan setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran. RUPSLB juga menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ini, dari 1.850.225.000 saham menjadi sebanyak-banyaknya 2.250.225.000 saham.
Adapun, kepastian jumlah saham baru yang dikeluarkan, harga pelaksanaan rights issue, dan kepastian penggunaan dana dan jadwal akan ditentukan kemudian.