Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Melaju 164 Persen, Ini Strategi Bintang Samudera (BSML) pada 2023

PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) menetapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja pada 2023.
RUPS PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2022 sebesar Rp3 miliar.
RUPS PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2022 sebesar Rp3 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa pengangkutan laut dan logistik, PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) menorehkan kinerja gemilang dengan mencatatkan laba bersih Rp4,52 miliar sepanjang kuartal I/2023.

Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih BSML naik 39,42 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,24 miliar.

Kenaikan laba tersebut didorong oleh pendapatan bisnis sewa kapal yang melonjak 164,84 persen yoy menjadi Rp95,3 miliar dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp35,98 miliar.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok perseroan juga meningkat 200,64 persen yoy menjadi Rp82,73 miliar. Alhasil, laba bruto perseroan naik 48,47 persen yoy menjadi Rp12,56 miliar.

Direktur Keuangan BSML Pramayari Hardian membeberkan strategi perseroan agar pendapatan dan laba bersih tahun 2023 ini dapat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagai gambaran, sepanjang 2022 BSML mencatatkan pendapatan sebesar Rp346,76 miliar, sedangkan laba bersih perseroan sebesar RpRp16,02 miliar pada 2022.

"Tahun ini perseroan membidik pendapatan tumbuh sekurang-kurangnya 10 persen menjadi Rp380 miliar. Laba bersih juga ditargetkan minimal naik 9 persen menjadi Rp17,5 miliar," ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Senin, (22/5/2023).

Adapun, sejak 2018 hingga 2020, BSML masih fokus pada angkutan batu bara sebagai kargo angkutan utama dengan tetap diversifikasi pada jenis kargo angkutan lain seperti pasir, semen, dan limbah. 

Kemudian pada 2021, saat meningkatnya volume dan transaksi industri nikel, perseroan mulai meningkatkan volume kargo nikel dalam negeri dari tambang ke lokasi smelter.

"Pangsa pasar atau market share perseroan berdasarkan jumlah armada sekitar 2 persen dari Industri transportasi laut nasional. Sebab itu, perseroan membidik target pangsa pasar sebesar 6 persen melalui pengembangan aset dalam 5 tahun ke depan," katanya.

Beberapa faktor pendukung bisnis BSML tahun 2023 di antaranya perkembangan industri tambang, khususnya batu bara dan nikel, terutama setelah pemerintah menggenjot industri baterai listrik. 

Bisnis logistik perusahaan juga bakal terdorong peningkatan investasi smelter yang berpotensi meningkatkan kebutuhan transportasi barang tambang. Saat ini perseroan memiliki delapan kapal tunda dan tujuh tongkang untuk menyediakan layanan transportasi pengambilan maupun pemuatan kargo.

Berdasarkan neraca, total aset BSML turun menjadi Rp265,67 miliar hingga 31 Maret 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp270,28 miliar.

Liabilitas perseroan juga turun menjadi Rp152,54 miliar dibanding akhir 2022 sebesar Rp161,69 miliar. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp113,12 miliar dibanding Desember 2022 sebesar Rp108,59 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper