Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing diproyeksikan masih akan memborong saham pada tahun Pemilu 2024. Berkurangnya ketidakpastian hasil Pemilu dan Pilpres 2024 akan menjadi pendongkrak investor asing masuk ke pasar modal Indonesia.
Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas Robertus Hardy mengatakan seiring dengan meredanya ketidakpastian hasil pemilu, investor khususnya global akan kembali memperhatikan fundamental. Hingga saat ini, saham-saham yang menjadi primadona asing adalah sektor bank dan telekomunikasi.
“Apa saja yang dilihat asing, asing masuk ke bank dan telekomunikasi,”kata Robertus dalam Media Day February 2024-Beyond Politics, Selasa (20/2/2024).
Lebih lanjut, Robertus mengatakan saham perbankan akan mendorong IHSG, terutama di kuartal I/2024. Banyak di diburu investor asing karena menurut kita berpotensi adanya perbaikan struktural terutama dalam hal profitabilitas.
Berdasarkan data RTI Business, secara year to date per 19 Februari 2024 asing membukukan net buy atau beli bersih sebesar Rp20,89 triliun. Rinciannya adalah net buy di pasar reguler adalah sebesar Rp15,59 triliun dan pasar tunai dan negosiasi sebesar Rp5,32 triliun.
Saham-saham yang paling banyak dikoleksi asing secara year to date adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan net buy sebesar Rp5,1 triliun. Posisi kedua diisi oleh PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang membukukan beli bersih asing sebesar Rp4,5 triliun.
Baca Juga
Selanjutnya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang membukukan net buy sebesar Rp3,6 triliun dan PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) sebesar Rp2,3 triliun. Kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dengan net buy sebesar Rp1,3 triliun.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan peningkatan sebesar 0,96% ke level 7.337 sepanjang 2024. IHSG sempat mencatatkan rekor tertinggi all time high (ATH) pada awal Januari lalu di posisi 7.403.