Bisnis.com, JAKARTA – Investor saham senior Lo Kheng Hong kerap membagikan pengalamannya dan tips dalam berinvestasi saham selama puluhan tahun.
Lo Kheng Hong lahir pada 20 Februari 1959. Hari ini, Selasa (20/2/2024) sosok yang kerap disebut sebagai Warren Buffett Indonesia tersebut berulang tahun ke-65.
Tentang suka duka bermain di pasar modal, ia mengaku mulai berinvestasi saham pada tahun 1989, dan sempat tidak pernah mendapatkan keuntungan selama empat tahun. Saham yang fia beli rugi dan belum kembali pada harga yang layak untuk di jual.
“Saya melewati masa tight money policy atau kebijakan pengetatan keuangan ketika mulai berinvestasi. Tapi saya tidak putus asa dan akhirnya pada tahun 1992 saya untung. Berinvestasi itu mudah dan sederhana bagi mereka yang punya tujuan dan sabar,” kenangnya, dalam SimInvest Year End Dinner Bersama Lo Kheng Hong, dikutip Senin (27/12/2021).
Tidak berpuas diri atas keuntungan yang diraih, Lo melanjutkan investasinya dengan terus memburu saham yang dirasa punya prospek bagus dan harganya masih murah. Prinsipnya adalah mendapatkan saham berharga murah, tapi bernilai besar.
Dalam kesempatan lain, Lo Kheng Hong menyampaikan berinvestasi di pasar saham memerlukan tingkat kesabaran tinggi agar terhindar dari kerugian dan penyesalan. Oleh sebab itu, dia menyarankan para investor saham untuk lebih jeli dalam membaca laporan keuangan sebuah perusahaan.
Baca Juga
“Jangan menjadi investor yang emosional karena pemain seperti ini biasanya tidak tahu apa yang dibeli. Sebaiknya kita perlu membaca annual report sebuah perusahaan agar kita benar-benar paham apa yang akan kita beli dan tidak membeli dengan emosional,” ujarnya dalam acara Wealth Wisdom 2023 yang digelar PermataBank, dikutip Sabtu (7/10/2023).
Fundamental lainnya adalah mencermati price ratio rendah dan sektor dengan laba besar melalui bisnis berkelanjutan. Tak cuma itu, investor juga perlu melakukan pendekatan capital gain agar bisa menentukan momentum untuk menjual saham di harga yang lebih tinggi dari pembelian.
Lo Kheng Hong, atau akrab disapa Pak Lo, juga menyampaikan bahwa investor saham memerlukan dua hal penting, yakni modal cukup dan pengalaman mumpuni.
Dalam konteks ini, Pak Lo mengatakan modal yang cukup memiliki arti agar modal berinvestasi tidak mengganggu dana kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, pengalaman mumpuni memainkan peran penting dalam menerka pergerakan pasar modal.
“Seorang full time investor perlu memiliki dua hal, yaitu modal yang cukup agar modal yang digunakan tidak mengganggu dana keperluan sehari-hari, dan memiliki pengalaman yang cukup dalam pasar modal karena biasanya risiko datang akibat ketidaktahuan,” pungkasnya.
Selain dua hal tersebut, dia menuturkan bahwa faktor penting lain dalam berinvestasi saham adalah strategi dan analisa yang baik. Menurutnya, pemain saham harus memperhatikan beberapa hal sebelum membeli saham sebuah perusahaan.
Salah satunya menelisik tata kelola perusahaan. Hal ini dinilai menentukan kejujuran dan integritas perusahaan yang menjadi tujuan investasi. Investor juga perlu mencermati jenis bidang yang dijalankan, memperhatikan profit, pertumbuhan dan valuasi suatu perusahaan.
Koleksi Saham Lo Kheng Hong
Sebagai informasi, Pak Lo tercatat sebagai pemegang saham dari emiten yang bergerak sektor perbankan, perkebunan, properti, media group, hingga perusahaan ban.
Beberapa saham yang menjadi koleksi Pak Lo adalah saham PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP), PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL), PT Global Mediacom Tbk. (BMTR), PT Intiland Development Tbk. (DILD), dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN).
Selain itu, ada pula saham perkebunan PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA) dan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT).
Tips Investasi Saham Ala Lo Kheng Hong
Menurut Lo Kheng Hong, investor berpeluang besar untuk memperoleh cuan dari pasar saham jika mereka telah membaca dan memahami laporan keuangan dari emiten yang akan dipilih.
Dengan membaca laporan keuangan tersebut, maka investor akan mengetahui beberapa informasi penting terkait emiten yang diminatinya, seperti kinerja keuangan, jajaran direksi, hingga tata kelola perusahaan.
"Seorang investor harus membaca laporan keuangan, tidak boleh hanya dengar dari teman, analis, pialang, atau sekuritas. Kunci keberhasilan dari investor saham adalah membaca laporan keuangan, tidak ada cara lain," jelas dia dalam acara Wealth Wisdom 2023.
Untuk memperoleh cuan dari pasar saham, investor kawakan tanah air ini juga cenderung memilih saham yang memiliki valuasi murah, misalnya saja seperti saham yang memiliki Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) rendah.
Selain bervaluasi murah, saham yang kerap menjadi pilihan Lo Kheng Hong adalah saham dari emiten yang memiliki laba jumbo tiap tahunnya, contohnya seperti saham perbankan.
"Saya suka membeli saham bank karena laba bersihnya terus meningkat dan bertumbuh setiap tahunnya. Semakin lama semakin besar dan sahamnya boleh kita pegang selamanya," sambungnya.
Selanjutnya, Pak Lo juga tidak membeli saham dalam jumlah besar pada sekali waktu, dan lebih memilih untuk membeli saham secara perlahan-lahan. Hal ini dijalankannya agar tidak memperoleh harga yang terlalu mahal.
Prinsip ini pun pada akhirnya membuat Pak Lo harus melakukan aksi pembelian saham selama berbulan-bulan lamanya.