Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Perayaan Tahun Naga Kayu, Harga Batu Bara dan CPO Hari Ini (9/2) Menguat

Harga batu bara menguat jelang Tahun Baru Imlek 2024 yang jatuh 10 Februari mendatang.
Menara pendingin dan cerobong asap PLTU batu bara di Mpumalanga, Afrika Selatan. Bloomberg/Waldo Swiegers
Menara pendingin dan cerobong asap PLTU batu bara di Mpumalanga, Afrika Selatan. Bloomberg/Waldo Swiegers

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga komoditas batu bara menguat jelang Tahun Baru Imlek 2024 yang jatuh 10 Februari mendatang. Di sisi lain, harga CPO menguat di tengah melonjaknya permintaan minyak mentah dan minyak nabati saingannya. 

Harga batu bara berjangka kontrak Februari 2024 di ICE Newcastle pada perdagangan Kamis (8/2/2024) mencatatkan penguatan 0,08% atau 0,10 poin ke level 120,60 per metrik ton. Kemudian, kontrak pengiriman Maret 2024 juga menguat sebesar 1,30% atau 1,60 poin ke level 125,10 per metrik ton.

Mengutip CoalMint, produksi batu bara kokas terus menurun di area produksi utama China. Hal ini lantaran banyak penambang yang menghentikan aktivitas penambangan untuk liburan dan gangguan transportasi akibat salju.

Data pelacakan Sxcoal menunjukkan penggunaan kapasitas secara keseluruhan di tambang batu bara kokas yang disurvei oleh Sxcoal turun 3,15 poin persentase dari minggu ke minggu menjadi 83,35%.

Adapun, produksi batu bara mentah di tambang-tambang ini turun 317.100 ton menjadi 8,39 juta ton selama minggu yang berakhir pada 31 Januari 2024.

Sxcoal menilai sebagian besar penambang telah menghentikan operasi untuk liburan Tahun Baru Naga Kayu. Adapun pada tanggal 2 Februari 2024 lalu menandai Tahun Baru Kecil, yang biasanya seminggu sebelum Tahun Baru Imlek.

Sebelumnya, berdasarkan catatan Bisnispara pedagang dan pengguna akhir mengimpor lebih awal pada Januari 2024 sebelum berlangsungnya Tahun Baru Imlek. Komoditas yang diimpor adalah  minyak mentah, gas alam cair (LNG), batu bara termal, dan bijih besi.

Harga CPO  Harga CPO atau minyak kelapa sawit di bursa derivatif Malaysia pada Maret 2024 menguat 37 poin menjadi 3.953 ringgit per metrik ton. Kemudian, kontrak April 2024 juga menguat sebesar 35 poin menjadi 3.909 per metrik ton.

Mengutip ReutersKamis (8/2) harga minyak sawit berjangka Malaysia menguat didukung dengan  adanya kenaikan minyak nabati saingannya dan harga minyak mentah yang menguat.  

Diketahui bahwa kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian, DBYcv1, naik 0,39%,dan kontrak minyak sawit, DCPcv1, menguat 0,84%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) BOcv1, naik 0,24%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper