Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Positif Kelilingi Bitcoin, Harganya Bertahan di Atas US$43.000

Sederet sentimen positif liputi Bitcoin pekan ini, harganya bertahan di level US$43.200
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto bitcoin (BTC) di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto bitcoin (BTC) di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Bitcoin (BTC) telah melalui pergerakan fluktuatif sampai dengan awal Februari 2024 ini. Bitcoin memulai awal pekan dengan positif, dengan bretahan di kisaran harga US$43.000.

Mengutip data Coin Market Cap, Bitcoin pada Sabtu (3/2/2024) terpantau bergerak naik 0,12% ke level US$43.250 dalam 224 jam terakhir, dan naik 3,44% dalam sepekan.

Pada pekan sebelumnya, Bitcoin turun di bawah US$40.000, menyusut 20% mencapai US$38.600. Penurunan ini menyusul lonjakan ke level US$48.983 saat ETF Bitcoin spot perdana diperdagangkan di AS pada 11 Januari 2024 setelah persetujuan regulator pada 10 Januari 2024.

Total kapitalisasi pasar Aset Kripto berada di level US$848,42 triliun. Sementara di waktu yang sama, Ethereum (ETH) juga mengalami kenaikan 0,15% dalam 24 jam, bergerak di US$2.317 selama 24 jam terakhir.

Beberapa altcoin juga mencatat kenaikan yang signifikan dalam periode tujuh hari terakhir. Seperti, Ronin (RON) yang naik 25,48% ke US$2,94. Kemudian Chainlink juga naik 24,43% dalam sepekan ke US$17,71.

Penyebab Penurunan Bitcoin Pekan Lalu

Analis Ajaib Kripto menyebutkan, aksi "Sell the News" dan profit taking atau ambil untung dari para Investor setelah berita ETF Bitcoin spot disetujui menjadi penyebab penurunan. Di mana akumulasi besar telah dimulai sejak Blackrock mengajukan ETF Bitcoin spot sejak Juni 2023.

Investor Grayscale Bitcoin (GBTC) juga terpantau menjual lebih dari US$2 miliar GBTC sejak diubah menjadi ETF, termasuk penjualan saham senilai US$1 miliar oleh FTX.

Tetapi menjelang akhir pekan telah menunjukkan melambatnya arus keluar ETF GBTC, diikuti bertambahnya arus masuk dari ETF Bitcoin spot lain seperti BlackRock dan Fidelity.

Selain itu, Pemerintah AS juga berencana akan menjual sekitar 2.930 Bitcoin senilai US$117 juta - US$130 juta hasil sitaan dari Silk Road.

Pekan ini, setelah Federal Open Market Committee (FOMC) melakukan pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa (30/1/2024) dan Rabu (31/1/2024). Investor optimistis bank sentral mempertahankan suku bunga tetap stabil 5,25 - 5,50 persen, dan benar terjadi.

Sentimen lainnya yakni SFC yang menerima aplikasi pertama untuk ETF Bitcoin, dengan 10 lembaga keuangan lainnya aktif mempersiapkan peluncuran ETF mereka.

"Hong Kong berpotensi menjadi negara Asia pertama yang menyetujui ETF Bitcoin spot dengan harapan meluncurkan ETF Bitcoin spot pertama setelah Tahun Baru Imlek pada 10 Februari," jelas analis Ajaib Kripto dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (3/2/2024).

Mulai 29 Januari 2024, Google juga telah mengizinkan iklan untuk produk ETF  di AS, memungkinkan BlackRock, VanEck, dan Franklin Templeton luncurkan kampanye iklan untuk ETF Bitcoin spot mereka.

"Langkah ini tidak hanya membuka peluang baru bagi Bitcoin ETF, tetapi juga menandakan pengakuan yang semakin meningkat terhadap kripto sebagai kelas aset yang sah," imbuh Analis Ajaib Kripto. 

Prediksi Bitcoin Pekan Ini

Pekan ini, pasar kripto cenderung optimis bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada FOMC  30-31 Januari maka diprediksi tidak akan terlalu berdampak signifikan ke pasar kripto. Tetapi hal yang akan menjadi perhatian adalah petunjuk kapan The Fed berencana memangkas suku bunganya.

Secara teknikal , Selasa (30/1) pagi pukul 08:00 WIB, BTC bergerak di level $43.200 naik di atas MA-20 dan MA-50. Selanjutnya, jika BTC dapat bertahan di atas MA-50 atau di kisaran $42.850 maka potensi menuju area resistance US$44.500 dan selanjutnya di US$45.500. Sementara, jika breakdown di bawah MA-50 potensi penurunan ke support dinamis MA-20 di kisaran $42.000 dan support terdekat berada di $40.500.

Meski demikian, investor dan trader perlu tetap berhati hati serta mengikuti perkembangan pasar sehingga penting untuk melakukan riset mandiri dan berinvestasi dengan profil risiko masing masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper