Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 26 Januari 2024

Rupiah diprediksi berflutuatif namun akan ditutup melemah pada rentang Rp15.810-Rp15.880 pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (26/1/2024).
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berflutuatif namun akan ditutup melemah pada rentang Rp15.810-Rp15.880 pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (26/1/2024), usai data Produk Domestik Bruto (PDB) AS dirilis.

Pada perdagangan Kamis, (25/1/2024) rupiah ditutup melemah 0,72% atau 113 poin ke level Rp15.826 per dolar AS. Sementara itu di saat bersamaan, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau mandek di posisi 103,23. 

Beberapa mata uang Asia yang juga melemah terhadap dolar AS yakni yen Jepang turun 0,07%, peso Filipina melemah 0,40%, dan yuan China melemah 0,08%.

Adapun, mata uang Asia yang masih kebal terhadap dolar AS yakni dolar Singapura naik 0,03%, dolar Taiwan naik 0,12%, won Korea menguat 0,11%, serta ringgit Malaysia dan dolar Hongkong naik tipis masing-masing 0,01%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, fokus pasar beralih ke data utama PDB kuartal IV/2023 AS yang  dirilis pada Kamis (25/1/2024) waktu setempat, yang diperkirakan menunjukkan penurunan pertumbuhan.

"Namun, perekonomian AS juga diperkirakan akan tetap unggul dibandingkan negara-negara maju," ujar Ibrahim dalam riset, Jumat, (26/1/2024).

Adapun sebelumnya, produk domestik bruto (PDB) AS meningkat 4,9% pada kuartal III/2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Ibrahim mengatakan, peringatan The Fed, ditambah dengan inflasi yang kuat dan pembacaan pasar tenaga kerja, membuat para pelaku pasar terus melepaskan spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling lambat pada Maret 2024.  

Sementara itu di Asia, Bank Rakyat China (PBOC) secara tak terduga memangkas rasio persyaratan cadangan (RRR) untuk bank-bank lokal, yang diperkirakan akan mengeluarkan hampir US$140 miliar likuiditas ke dalam perekonomian.

PBOC juga melakukan lebih banyak upaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi, terutama Beijing berencana untuk mengerahkan lebih banyak stimulus. Sinyal tersebut membantu pasar China bangkit dari posisi terendah dalam beberapa tahun, setelah melemahnya pertumbuhan ekonomi yang mendorong arus keluar modal besar-besaran dari pasar regional.

Sementara itu dari dalam negeri, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Indonesia di kuartal IV/2023 sebesar Rp365,8 triliun, tumbuh 16,2% secara yoy, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 457.895 orang.

Realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp184,4 triliun atau 50,4% dari total investasi kuartal IV/2023. Realisasi tersebut naik 5,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp15.810-Rp15.880," pungkas Ibrahim.

13:43 WIB
Rupiah berbalik menguat

Pukul 13.43 WIB, rupiah berbalik menguat dengan naik 3 poin atau 0,02% ke level Rp15.823 per dolar AS.

Sementara Indeks dolar AS juga menguat 0,01% ke posisi 103,59.

10:20 WIB
Rupiah melemah ke Rp15.831,5

Pukul 10.20 WIB, rupiah turun 5,50 poin atau 0,03% ke level Rp15.831,5 per dolar AS.

Sementara Indeks dolar AS juga melemah 0,10% ke posisi 103,47.


Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper