Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham Emiten Emas saat Harga di Atas US$2.000

Sejumlah emiten emas bersiap mendulang lebih banyak cuan saat harga emas bertahan di atas US$2.000 per troy ounce.
Sejumlah emiten emas bersiap mendulang lebih banyak cuan saat harga emas bertahan di atas US$2.000 per troy ounce.  Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Sejumlah emiten emas bersiap mendulang lebih banyak cuan saat harga emas bertahan di atas US$2.000 per troy ounce.  Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Sentimen geopolitik dan kebijakan suku bunga The Fed masih membayangi harga emas global. Sejumlah emiten emas bersiap mendulang lebih banyak cuan saat harga emas bertahan di atas US$2.000 per troy ounce. 

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan sejumlah emiten emas masih memiliki prospek yang cukup positif ditopang oleh harga emas yang sudah berada di atas US$2.000 per troy ounce. Saat ini, harga emas masih akan bergantung pada nilai tukar dolar AS. 

“Harga emas memang yang pertama cukup bergantung ya dengan harga emas dan dolar AS karena hubungannya berlawanan,” kata Felix kepada Bisnis, Rabu (17/1/2024). 

Menurut Felix saat ini para pelaku pasar masih mencermati arah pemangkasan suku bunga, setelah sebelumnya salah satu Gubernur The Fed Christopher Waller menginformasikan bahwa kebijakan moneter yang longgar akan lebih lambat dibandingkan ekspektasi. 

Saat ini, investor memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga di periode Maret 2024, dengan probabilitas yang turun di 65% dibandingkan dengan sebelumnya di posisi 72%.

Meskipun masih dibayangi oleh arah kebijakan suku bunga, harga emas masih memiliki katalis positif dari situasi geopolitik di Timur Tengah. Tensi geopolitik yang memanas memberikan angin segar bagi harga emas karena sifatnya yang merupakan investasi safe haven

Untuk emiten emas sendiri, Felix merekomendasikan dua saham yaitu ANTM dan UNTR.  Felix memberikan rating buy untuk ANTM dengan target di Rp2.200 dan UNTR dengan target di Rp26.000.

Rekomendasi Saham Emiten Emas saat Harga di Atas US$2.000

Emas Antam seri Imlek 2024 Shio Naga

Terpisah, beberapa emiten juga berharap harga emas akan dapat terus bertahan di atas US$2.000 agar kinerja fundamental dapat tertopang, selain disokong penguatan kinerja operasional masing-masing emiten. 

PT United Tractors Tbk. (UNTR) salah satu emiten yag memacu bisnis emas. Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis mengatakan pihaknya berharap harga emas pada 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan 2023.

UNTR juga menargetkan peningkatan penjualan emas sepanjang 2024 menjadi sebesar 235.000 ounce. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan 2023 yang estimasinya sebesar 175.000 ounce.

UNTR akan mengalokasikan belanja modal Rp1,8 triliun untuk pengembangan lini bisnis emas. Dana tersebut akan digunakan untuk kegiatan eksplorasi dan perbaikan fasilitas tambang sepanjang 2024. 

Lain hal dengan emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melihat kemungkinan harga emas akan ada di kisaran US$2.000 per troy ounce atau bahkan lebih tinggi. Keyakinan tersebut didukung oleh kondisi geopolitik serta kemungkinan penurunan suku bunga The Fed.  

“Faktor-faktor ini berdampak terhadap menguatnya harga emas yang masih dipandang sebagai investment safe haven. Beberapa institusi seperti JPMorgan, Goldman Sachs, dan UBS juga memprediksikan harga emas di atas $2.000 per troy ounce di tahun 2024 ini,” kata Direktur Bumi Resources Herwin W. Hidayat kepada Bisnis, Selasa (16/1/2024).  

Herwin menjelaskan faktor geopolitik yang masih cukup rawan seperti kelanjutan perang Rusia-Ukraina, kondisi di Gaza-Israel, dan kondisi di Yaman. Selanjutnya the Fed juga cukup stabil dalam menjaga suku bunga di semester II/2023 yang berkisar di antara 5,25-5,5%. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper